Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono mengapresiasi seluruh anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sambas yang telah bekerja keras memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Sambas selama masa pandemi COVID-19.
"Sinergis dan kekompakan insan perawat selama pandemi COVID-19 telah memberikan harapan untuk masyarakat agar segera tercapai kekebalan imunitas. Pemerintah daerah sangat mengapresiasi PPNI Sambas,"ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Bupati Satono mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, pekerjaan insan perawat sangat berat dan vital sebagai garda terdepan percepatan penanganan pandemi. Untuk itu, dia berpesan agar perawat harus tangguh, mengingat jumlahnya yang tidak profesional dengan tanggungjawab pelayanan.
"PPNI di Kabupaten Sambas adalah organisasi terbesar kedua setelah PGRI. Jumlah anggota PPNI ada 1.016 orang. Jika dibandingkan populasi penduduk 640 ribu lebih. Maka satu orang perawat harus menangani 600 orang. Itu tidak proporsional, maka dari itu perawat harus tangguh, sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19," katanya.
Satono mengatakan, bidang kesehatan merupakan salah satu program unggulan Satono-Rofi. Oleh karena itu dia menegaskan bahwa kehadiran insan perawat sangat berarti bagi proses pembangunan Kabupaten Sambas ke depan.
Satono meminta PPNI selalu kompak dan bersatu padu. Fokus pada tujuan sebagai organisasi profesi yang mewadahi tempat silaturahmi, mendorong perbaikan dan pembaruan kompetensi, serta melayani dengan sepenuh hati.
"Dalam profesi perawat terdiri dari ASN yang menjadi bagian dari pemerintah. Pesan saya harus selalu tegak lurus dalam memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat Kabupaten Sambas," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Sambas, Satono didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani menghadiri seminar keperawatan bertajuk "Perawat Cerdas Tanggap COVID-19". Hal itu dalam rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 PPNI Kabupaten Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sinergis dan kekompakan insan perawat selama pandemi COVID-19 telah memberikan harapan untuk masyarakat agar segera tercapai kekebalan imunitas. Pemerintah daerah sangat mengapresiasi PPNI Sambas,"ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Bupati Satono mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, pekerjaan insan perawat sangat berat dan vital sebagai garda terdepan percepatan penanganan pandemi. Untuk itu, dia berpesan agar perawat harus tangguh, mengingat jumlahnya yang tidak profesional dengan tanggungjawab pelayanan.
"PPNI di Kabupaten Sambas adalah organisasi terbesar kedua setelah PGRI. Jumlah anggota PPNI ada 1.016 orang. Jika dibandingkan populasi penduduk 640 ribu lebih. Maka satu orang perawat harus menangani 600 orang. Itu tidak proporsional, maka dari itu perawat harus tangguh, sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19," katanya.
Satono mengatakan, bidang kesehatan merupakan salah satu program unggulan Satono-Rofi. Oleh karena itu dia menegaskan bahwa kehadiran insan perawat sangat berarti bagi proses pembangunan Kabupaten Sambas ke depan.
Satono meminta PPNI selalu kompak dan bersatu padu. Fokus pada tujuan sebagai organisasi profesi yang mewadahi tempat silaturahmi, mendorong perbaikan dan pembaruan kompetensi, serta melayani dengan sepenuh hati.
"Dalam profesi perawat terdiri dari ASN yang menjadi bagian dari pemerintah. Pesan saya harus selalu tegak lurus dalam memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat Kabupaten Sambas," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Sambas, Satono didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani menghadiri seminar keperawatan bertajuk "Perawat Cerdas Tanggap COVID-19". Hal itu dalam rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 PPNI Kabupaten Sambas.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022