Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindagkop dan UKM Singkawang menemukan adanya indikasi penyimpangan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke tangki siluman di salah satu SPBU di Kota Singkawang.

"Diduga ada kendaraan-kendaraan yang sengaja dimodifikasi untuk menampung solar lebih dari kapasitas yang semestinya," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin, Rabu.

Dia mencontohkan, seperti mobil kijang Panther, yang semestinya kapasitas BBM hanya sekitar 60 liter. Tetapi karena dimodifikasi maka tampungan kapasitas solarnya bisa menjadi lebih besar bahkan bisa mencapai 200 liter.

Yang membuat dirinya geram, operator sebenarnya mengetahui jika kendaraan tersebut dibuat dengan tangki siluman. Namun masih saja tetap dilayani.

Baca juga: Disperindagkop dan UKM Singkawang gelar pasar murah untuk warga Tionghoa

"Saat ditanya mengapa dilayani, mereka (operator) beralasan ada indikasi penekanan bahkan pengancaman kepada petugas SPBU," katanya.

Terkait dengan temuan ini, Muslimin mengaku sudah menegur pengelola SPBU yang bersangkutan melalui via telepon dan menyampaikan temuan ini kepada Pertamina.

"Menurut informasi yang saya dapatkan, jika petugas Pertamina akan turun langsung ke SPBU tersebut untuk melakukan pemantauan dan pembinaan kepada pengelola SPBU tersebut," katanya.

Apabila sudah diberikan pembinaan, namun masih melakukan hal serupa, dirinya tal segan-segan akan memberikan tindakan represif bekerjasama dengan kepolisian dan Satpol.PP, agar tidak ada lagi penyalahgunaan atau penyelewengan BBM jenis solar yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca juga: Disperindagkop Singkawang cabut undi penempatan kios

Muslimin mengungkapkan pengawasan yang dilakukan lantaran pihaknya sering menerima keluhan dari masyarakat terkait dengan BBM jenis solar di sejumlah SPBU di Kota Singkawang akhir-akhir ini.

"Berkaca dari keluhan tersebutlah, saya langsung memerintahkan petugas PPNS untuk turun ke lapangan," tuturnya.

Tindakan ini dilakukan, karena dia tidak menginginkan akibat dari permainan oknum-oknum tertentu apalagi melakukan kerjasama dengan pihak SPBU sehingga membuat solar seakan-akan langka, padahal tidak langka.

Selain menemukan indikasi penyaluran BBM ke tangki siluman, Muslimin juga mendapatkan laporan terkait dengan pengaturan antrian di salah satu SPBU.

"Padahal kita sudah memberikan kartu atau nomor antrian, namun dalam pelaksanaannya masih sulit untuk diterapkan," katanya.

Baca juga: Disperindag Singkawang temukan pedagang jual tiga truk tabung elpiji subsidi ilegal
Baca juga: Disperindagkop Singkawang dukung perluasan pasar "Jahe Seduh Sinkari"
Baca juga: Disperindagkop Singkawang serahkan surat pencatatan ciptaan karya lagu daerah

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022