Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang menilai pembinaan yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat berhasil dilakukan kepada masyarakat terutama kepada masyarakat penguna akseptor, dalam hal ini ibu-ibu yang tergabung di Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), yang berada di Kampung KB.
"Seperti yang kami terlihat pada kegiatan bazar produk UPPKA yang dilakukan di Balai Praja Kantor Bupati Sintang. Kami melihat langsung hasil produk-produk kelompok UPPKA yang kami nilai sangat luar biasa. Dimana produk-produknya semakin berkualitas dan memiliki nilai yang baik dan tentu saja ini akan mampu meningkat penghasilan keluarga-keluarga akseptor yang tergabung di kelompok UPPKA," kata Assisten III Setda Sintang, Igor Nugroho di Sintang, Jumat.
Baca juga: BKKBN Kalimantan Barat menggalakkan Dapur Sehat Atasi Stunting
Baca juga: Kelompok UPPKA Muara Pawang masih perlu pendampingan dan bimbingan
Baca juga: BKKBN dukung kelompok UPKKA pasarkan produk secara online
Ia mengatakan, Sintang memiliki berbagai potensi yang bisa dijadikan produk- produk lokal. Produk-produk itu bisa merupakan produk makanan dan minuman (kuliner) khas daerah Sintang dan bisa berupa kerajinan khas Sintang.
"Kami yakin dengan pendampingan dan bimbingan yang dilakukan oleh BKKBN dan Pemkab Sintang, bila ini benar-benar dilakukan, baik dari sisi produksi, pemasaran dan lainnya, usaha ini akan maju berkembang. Dan, bazar seperti itu sangat baik dilakukan, bila perlu dijadikan tempat untuk memamerkan produk-produk khas Kabupaten Sintang," kata Igor.
Igor juga menilai, pelaksanaan program Kampung KB di Sintang cukup berhasil. Menurutnya, Program Kampung KB di Sintang mampu meningkatkan kualitas dan perekonomian hidup masyarakat khususnya di Kampung KB.
Sementara itu, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Kalbar, Aulia A Arief mengatakan untuk mendorong semakin meningkatnya kesejahteraan keluarga dan program utama saat ini yaitu program percepatan penurunan stunting, BKKBN saat ini gencar mendatangi Kampung KB di daerah kabupaten/kota seperti yang di lakukan di Kabupaten Sintang dan Melawi dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2022.
Baca juga: Ketapang dan Kayong Utara petakan wilayah kerja tangani stunting
Baca juga: Setiap Kampung KB diminta punya Rumah Data Kependudukan
Baca juga: Kehadiran BKKBN dan Komisi IX dapat memacu semangat kerja para Kader
"Di setiap Kampung KB yang kami kunjungi kami melakukan kegiatan sosialisasi materi dan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor," ujarnya.
Sementara ujarnya menambahkan, kegiatan ini bertujuan mendorong dan memotivasi kelompok-kelompok UPPKA dapat lebih meningkatkan lagi usahanya. Dan, yang tak kalah penting dapat memproduksi makanan-makanan lokal untuk memenuhi gizi keluarga dalam upaya kita mempercepat penurunan stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Seperti yang kami terlihat pada kegiatan bazar produk UPPKA yang dilakukan di Balai Praja Kantor Bupati Sintang. Kami melihat langsung hasil produk-produk kelompok UPPKA yang kami nilai sangat luar biasa. Dimana produk-produknya semakin berkualitas dan memiliki nilai yang baik dan tentu saja ini akan mampu meningkat penghasilan keluarga-keluarga akseptor yang tergabung di kelompok UPPKA," kata Assisten III Setda Sintang, Igor Nugroho di Sintang, Jumat.
Baca juga: BKKBN Kalimantan Barat menggalakkan Dapur Sehat Atasi Stunting
Baca juga: Kelompok UPPKA Muara Pawang masih perlu pendampingan dan bimbingan
Baca juga: BKKBN dukung kelompok UPKKA pasarkan produk secara online
Ia mengatakan, Sintang memiliki berbagai potensi yang bisa dijadikan produk- produk lokal. Produk-produk itu bisa merupakan produk makanan dan minuman (kuliner) khas daerah Sintang dan bisa berupa kerajinan khas Sintang.
"Kami yakin dengan pendampingan dan bimbingan yang dilakukan oleh BKKBN dan Pemkab Sintang, bila ini benar-benar dilakukan, baik dari sisi produksi, pemasaran dan lainnya, usaha ini akan maju berkembang. Dan, bazar seperti itu sangat baik dilakukan, bila perlu dijadikan tempat untuk memamerkan produk-produk khas Kabupaten Sintang," kata Igor.
Igor juga menilai, pelaksanaan program Kampung KB di Sintang cukup berhasil. Menurutnya, Program Kampung KB di Sintang mampu meningkatkan kualitas dan perekonomian hidup masyarakat khususnya di Kampung KB.
Sementara itu, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Kalbar, Aulia A Arief mengatakan untuk mendorong semakin meningkatnya kesejahteraan keluarga dan program utama saat ini yaitu program percepatan penurunan stunting, BKKBN saat ini gencar mendatangi Kampung KB di daerah kabupaten/kota seperti yang di lakukan di Kabupaten Sintang dan Melawi dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2022.
Baca juga: Ketapang dan Kayong Utara petakan wilayah kerja tangani stunting
Baca juga: Setiap Kampung KB diminta punya Rumah Data Kependudukan
Baca juga: Kehadiran BKKBN dan Komisi IX dapat memacu semangat kerja para Kader
"Di setiap Kampung KB yang kami kunjungi kami melakukan kegiatan sosialisasi materi dan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor," ujarnya.
Sementara ujarnya menambahkan, kegiatan ini bertujuan mendorong dan memotivasi kelompok-kelompok UPPKA dapat lebih meningkatkan lagi usahanya. Dan, yang tak kalah penting dapat memproduksi makanan-makanan lokal untuk memenuhi gizi keluarga dalam upaya kita mempercepat penurunan stunting.
Menkes tekankan pentingnya asupan protein hewani pada anak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022