Sub Koordinator Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) BKKBN Kalimantan Barat, Ainul Fithri, BKKBN  melalui Sub Koordinator PEK terus mendorong agar kelompok-kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kalbar tidak hanya menjual produksinya secara langsung, akan tetapi juga bisa melalui digital (online),  baik itu berupa produksi pengelolaan makanan maupun kerajinan.

"BKKBN mendorong kelompok UPPKA lebih memperluas penjualan hasil produk UPPKA secara online. Hal itu seperti kami lakukan kepada kelompok UPPKA di beberapa Kampung KB di Kayong Utara dan Ketapang belum lama ini dengan melakukan Sosialisasi Materi dan Media KIE Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Akseptor dan bazar,"  kata Ainul Fithri di Ketapang, Rabu.

Baca juga: Camat Selakau libatkan Tomas dan Toga dalam menurunkan kasus stunting

Baca juga: Ketapang dan Kayong Utara petakan wilayah kerja tangani stunting

Ia mengatakan, pada kegiatan sosialisasi itu, kelompok-kelompok UPPKA juga di beri pencerahan terkait bagaimana memproduksi makanan yang baik dan sehat serta pengemasan produk agar menarik dan memiliki harga jual serta menarik minat masyatakat untuk membeli produk tersebut. Tidak hanya menerima materi, dalam kegiatan itu juga dilakukan dialog dalam mencari solusi memajukan UPPKA.

Kegiatan bazar dan sosialisasi itu juga dalam rangka meningkatkan penjualan dan pengetahuan serta keterampilan keluarga akseptor KB Lestari MKJP dan keluarga akseptor KB Mandiri MKJP di Kampung KB. Dan, untuk meningkatan perekonomian keluarga dan program percepatan penurunan stunting.

"Kelompok UPPKA ini bisa berkolaborasi di Kampung KB yang memiliki Program DASHAT. Karena, keterlibatan kelompok UPPKA di Kampung KB itu bertujuan agar usahanya bisa mengelola makanan lokal bagi anak-anak yang terpapar stunting. Ini juga merupakan upaya dalam upaya percepatan penurunan stunting yang dikomandoi oleh BKKBN," ujar Ainul.

Baca juga: Kemiskinan dan minimnya sanitasi terindikasi menjadi penyebab stunting

Baca juga: Setiap Kampung KB diminta punya Rumah Data Kependudukan

Sementara itu, Ketua Umum Gradasi DPD Kalbar, Mafitrza Hasan yang menjadi narasumber di kegiatan sosialisasi PEK di Kampung KB di Kayong Utara dan Ketapang menjelaskan, BKKBN bekerjasama dengan pihaknya selain melakukan sosialisasi juga melakukan pendampingan agar kelompok-kelompok UPPKA dapat lebih berkembang dan berhasil usahanya.

"Salah satu upaya, kami mengajarkan mereka ini untuk bisa memasarkan online produk. Hal itu bisa dilakukan melalui media sosial, market play, website, internet dan lainnya. Supaya kelompok-kelompok UPPKA ini bisa langsung ketemu market yang memang cari produk," terang Mafitrza.

Dia menambahkan, dalam pendampingan Gradasi DPD Kalbar membantu merubah pola pikir cara pengembangan produk UPPKA. Dimana biasanya, UPPKA ini organisasinya  membuat produk sedangkan market nya nanti, sehingga pemasaran produk tidak bisa maksimal.

"Nah melalui pendampingan ini, kami membantu mencari marketnya dulu, setelah dapat baru kita menbuat produknya sesuai permintaan pasar. Dan kami yakin dengan cara penjualan online, mampu memangkas biaya-biaya yang memberatkan kelompok UPPKA, seperti sewa tempat, listrik, gaji pegawai dan lainnya," ujar Mafitrza.

Tidak hanya itu tambahnya, kami juga membantu kelompok-kelompok UPPKA dalam mengurus ijin usaha dan lain sebagainya. "Semua ini kami bantu dengan maksud agar semua produk UPPKA dapat di masukan dan dijual ke toko dan minimarket sehingga usaha tersebut semakin meningkat," tutupnya.

Baca juga: Kehadiran BKKBN dan Komisi IX dapat memacu semangat kerja para Kader

Baca juga: Assisten III Kayong Utara ajak para Kades lebih berperan turunkan stunting


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022