Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota itu, saat ini berkembang pesat meskipun sempat terdampak COVID-19.

"Dari jumlah pelaku UMKM yang sebelumnya mencapai 29 ribu kini sudah melebihi 38 ribu orang," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.

Baca juga: Edi Kamtono semangati UMKM untuk bangkit kembali

Baca juga: Bandara Supadio hadirkan Bazar Ramadhan 1443 H untuk pelaku UMKM Kubu Raya

Dia menjelaskan, tidak hanya itu, jika dirupiahkan berdasarkan aset yang dimiliki UMKM se-Kota Pontianak, totalnya meningkat dari sebelumnya sekitar Rp5 triliun, kini menjadi Rp7 triliun.

"Ini menunjukkan bahwa UMKM di Kota Pontianak sangat berkembang karena infrastruktur sudah disediakan sehingga memberikan ruang untuk pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam mengembangkan usahanya,” ungkapnya.

Baca juga: PLN UP3 Pontianak tingkatkan kualitas layanan untuk dorong UMKM

Baca juga: Kampong Ramadhan Kreatif Pontianak 2022 hadirkan 100 UMKM kuliner lokal

Edi berharap, adanya regulasi yang disediakan pemerintah pusat berpihak kepada UMKM, khususnya permodalan. Terlebih, dia menilai Kota Pontianak sebagai wilayah perdagangan dan jasa.

“Saat pandemi kemarin, bantuan tunai kepada pelaku UMKM mampu memberikan semangat bagi mereka untuk terus bertahan dan berkembang,” ujarnya.

Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM. Hal itu dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia, kemudahan perizinan serta penyerahan sertifikat halal.

“Tujuan kami agar UMKM naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi. Caranya dengan pelatihan bersama ahli hingga pemanfaatan teknologi,” katanya.

Baca juga: Pontianak aktif libatkan UMKM untuk tingkatkan pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Mahasiswa Magister FEB Untan bantu kemajuan UMKM di Sei Awan Kiri

Dalam beberapa kali kesempatan, Wali Kota Pontianak terus mendorong para pelaku UMKM yang ada di kota itu untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk naik kelas sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo kepada Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM).

"Hal tersebut sejalan dengan harapan pelaku UMKM yang menginginkan adanya dukungan dari perusahaan-perusahaan yang sudah mapan, apalagi di Kota Pontianak tidak sedikit perusahaan yang bisa dijajaki untuk bekerjasama dengan UMKM yang ada. Tujuan kemitraan tersebut untuk mengangkat harkat dan martabat UMKM agar bisa naik kelas serta pemerataan kesejahteraan," katanya.

Pihaknya sudah memiliki data UMKM di Kota Pontianak yang bergerak di berbagai bidang walaupun belum optimal. Ia menambahkan, bentuk kerjasamanya bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya saja kerja sama suplai bahan baku untuk UMKM, pemasaran, transfer teknologi dengan memberikan pembinaan atau pelatihan agar bisa mensuplai bahan baku dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk produksi.

Saat ini, lanjut dia, pelaku UMKM masih banyak yang terbentur dengan masalah permodalan, pengemasan, kualitas hingga pemasaran. Pemkot Pontianak terus memberikan dukungan terhadap UMKM, diantaranya dengan mempermudah proses perizinan.

"Kemudian mempermudah akses untuk mendapatkan informasi baik permodalan, pengemasan, pemasaran dan pembinaan bisnis," kata Edi.

Baca juga: KPKNL Pontianak sediakan ruang untuk UMKM di website Dirjen Kekayaan Negara

Baca juga: BRI Pontianak maksimalkan pembinaan UMKM di tengah pandemi COVID-19
   

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022