Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Kalimantan Barat, Syahrul Yadi mengatakan Kemenag Kalbar akan sangat serius untuk berkolaborasi bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalbar dalam upaya penurunan kuantitas stunting (kekerdilan) atau gagal tumbuh pada anak.
Hal itu diungkapkan Kakanwil Kemanag Kalbar, usai menerima audiensi Koodinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembengunan Keluarga (KSPK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalbar, Aulia Arfiansyah Arief dan Tim Satgas Stunting Kalbar yang dipimpin oleh Ketua Program Menejer Penurunan Stunting Kalbar, Aida Mochtar, di ruang kerjannya, Jumat (10/6).
“Tidak hanya itu, kami juga akan bersama-sama akan mengetuk jendela institusi lain, diantaranya kesehatan untuk ikut serta berkolaborasi dan berkomitmen mempercepat angka stunting di Kalbar,”kata Syahrul di Pontianak.
Ia menyebutkan, program yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini yaitu di semua segmen Kemenag Kalbar, termasuk pada penyuluhan agama dalam materi-materinya memberikan sosialisasi terkait itu. Tapi tidak menyebutkan kata stunting, didalamnya bisa dengan bahasa laing bagaimana masyarakat dapat membentuk keluarga yang ideal.
“Karena dengan keluarga ideal yaitu dari sisi fisik biologis di anggota keluarga itu tidak memalukan atau kekurangan. Dan saya sendiri dalam waktu dekat akan membuat Youtube pribadi tentang stunting. Kami berharap dengan sinergi kerjasama ini, angka penurunan stunting Kalbar dapat mencapai target seperti yang telah ditentukan pemerintah pusat yaitu 14 persen di tahun 2024. Di tingkat Nasional angka stunting itu saat ini sebesar 24 persen, sementara Kalbar sebesar 29,8 pesrsen ,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinatoer KSPK BKKBN Kalbar, Aulia mengatakan untuk penangan stunting tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri saja dan harus melibatkan semua pihak. Salah satunya Kemenag, sebab peran dan fungsi Kemanag sangat diharapkan dapat memberi pencerahan kepada masyarakat.
“Banyak yang bisa kami lakukan bersama, seperti saat penyuluhan agama, Kemanag juga bisa menyisipkan sosialilasi terkait stunting dengan membentuk keluarga yang ideal seperti yang telah dijelaskan Kakanwil Kemanag Kalbar tadi. Selain itu, dalam mempersiapkan calon penganting melalui Kantor Urusan Agama (KUA) untuk dapat bersinergi dalam mempersiapkan calon penganting yang sehat sehingga tercipta keluarga yang ideal dan terhindar dari stunting,” paparnya.
Sementara itu Aida Mochtar menambahkan, tujuan dilaukan audiensi itu guna menguatkan sinergi program dan kegiatan yang ada di Kemenag ini dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi di Kalbar.
“Alhamdulillah hal ini mendapat tanggapan positif dan bahkan kami mendapatkan informasi yang kami nilai cukup bermanfaat terkait upaya-upaya penurunan stunting melalui peran Kemanag. Kami juga bersukur,Kemanag Kalbar menyatakan komitmennya melalui program-programnya yang bisa disinergikan dalam upaya kita menurunkan angka stunting di Kalbar,” ujar Aida.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Hal itu diungkapkan Kakanwil Kemanag Kalbar, usai menerima audiensi Koodinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembengunan Keluarga (KSPK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalbar, Aulia Arfiansyah Arief dan Tim Satgas Stunting Kalbar yang dipimpin oleh Ketua Program Menejer Penurunan Stunting Kalbar, Aida Mochtar, di ruang kerjannya, Jumat (10/6).
“Tidak hanya itu, kami juga akan bersama-sama akan mengetuk jendela institusi lain, diantaranya kesehatan untuk ikut serta berkolaborasi dan berkomitmen mempercepat angka stunting di Kalbar,”kata Syahrul di Pontianak.
Ia menyebutkan, program yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini yaitu di semua segmen Kemenag Kalbar, termasuk pada penyuluhan agama dalam materi-materinya memberikan sosialisasi terkait itu. Tapi tidak menyebutkan kata stunting, didalamnya bisa dengan bahasa laing bagaimana masyarakat dapat membentuk keluarga yang ideal.
“Karena dengan keluarga ideal yaitu dari sisi fisik biologis di anggota keluarga itu tidak memalukan atau kekurangan. Dan saya sendiri dalam waktu dekat akan membuat Youtube pribadi tentang stunting. Kami berharap dengan sinergi kerjasama ini, angka penurunan stunting Kalbar dapat mencapai target seperti yang telah ditentukan pemerintah pusat yaitu 14 persen di tahun 2024. Di tingkat Nasional angka stunting itu saat ini sebesar 24 persen, sementara Kalbar sebesar 29,8 pesrsen ,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinatoer KSPK BKKBN Kalbar, Aulia mengatakan untuk penangan stunting tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri saja dan harus melibatkan semua pihak. Salah satunya Kemenag, sebab peran dan fungsi Kemanag sangat diharapkan dapat memberi pencerahan kepada masyarakat.
“Banyak yang bisa kami lakukan bersama, seperti saat penyuluhan agama, Kemanag juga bisa menyisipkan sosialilasi terkait stunting dengan membentuk keluarga yang ideal seperti yang telah dijelaskan Kakanwil Kemanag Kalbar tadi. Selain itu, dalam mempersiapkan calon penganting melalui Kantor Urusan Agama (KUA) untuk dapat bersinergi dalam mempersiapkan calon penganting yang sehat sehingga tercipta keluarga yang ideal dan terhindar dari stunting,” paparnya.
Sementara itu Aida Mochtar menambahkan, tujuan dilaukan audiensi itu guna menguatkan sinergi program dan kegiatan yang ada di Kemenag ini dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi di Kalbar.
“Alhamdulillah hal ini mendapat tanggapan positif dan bahkan kami mendapatkan informasi yang kami nilai cukup bermanfaat terkait upaya-upaya penurunan stunting melalui peran Kemanag. Kami juga bersukur,Kemanag Kalbar menyatakan komitmennya melalui program-programnya yang bisa disinergikan dalam upaya kita menurunkan angka stunting di Kalbar,” ujar Aida.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022