Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Muhammad Alkadrie Kota Pontianak, mendapatkan penghargaan dari BPJS Kesehatan Pusat atas implementasi akses rumah sakit secara daring dengan aplikasi Simponi.

Direktur UPT RSUD Sultan Syarif Muhammad Alkadrie Kota Pontianak, Rifka di Pontianak, Jumat, mengatakan masyarakat kini dapat dengan mudah berobat ke rumah sakit tanpa harus mengantre, dan para pasien dapat mendaftarkan terlebih dahulu secara daring melalui aplikasi Simponi yang dapat diunduh dari playstore Android.

“Alhamdulillah kami telah mendapat penghargaan dari BPJS Kesehatan atas komitmen rumah sakit dalam implementasi integrasi sistem antrean online, dan integrasi sistem klaim, karena sudah mempunyai sistem online Simponi, masyarakat umum atau pengguna BPJS dapat antre secara online,” katanya.

Dalam aplikasi Simponi tersebut, para pasien yang berobat akan mendapatkan nomor antrean sehingga mereka tidak perlu berdesak-desakan saat daftar di loket RSUD Kota Pontianak.

“Tiga hari sebelum masyarakat akan berobat, mereka akan mendapatkan nomor sesuai antreannya dan ke poli yang dituju, sehingga tidak perlu lagi melakukan pendaftaran di depan dan tidak ada penumpukan,” katanya.

Dia menambahkan, bahwa pihaknya Kemudian juga sudah integrasi dengan klaim BPJS sehingga sekarang sudah secara daring.

Rifka mengatakan sebelumnya pada tahun 2018, para pasien yang akan berobat berbondong-bondong pergi ke rumah sakit dan rela mengantre sejak subuh untuk mendapatkan nomor antrean lebih awal.

Melihat kondisi tersebut, pihak RS memanfaatkan teknologi yakni dengan menciptakan aplikasi Simponi untuk memudahkan masyarakat dalam berobat.

Sedangkan untuk masyarakat yang tidak memiliki gadget, mereka dapat langsung datang ke RS dan mendaftar di Anjungan Mandiri atau jadi tinggal klik dan langsung ke poli yang dituju.

"Upaya dan inovasi tersebut merupakan suatu Smart Hospital yang dibangun pihak RS agar semua yang terlibat dapat diproses secara online, atau paperless," katanya

Dia menambahkan, pihaknya juga akan mengembangkan manajemen rawat inap paperless, yakni memaksimalkan sistem digital, dan memanfaatkan media sosial untuk menyosialisasikan inovasi tersebut kepada masyarakat.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022