Harga bawang merah di Kalbar saat ini mulai tembus Rp60.000 per kilogram seperti yang terpantau di Pasar Rakyat Parit Mayor, Kota Pontianak.

"Harga bawang merah naik dan untuk beli terpaksa ditahan dulu. Beli secukupnya saja karena harga sudah tembus Rp60.000 per kilogram," ujar satu di antara warga, Sodiah di Pontianak, Rabu.

Terkait kenaikan harga bawang merah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan bahwa hal tersebut dampak dari cuaca di daerah asal produksi bawang merah.

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Kalbar susun peta jalan kebutuhan infrastruktur pendukung kemandirian pangan
Baca juga: Disket Pangan Kalbar sampaikan ketersediaan stok daging aman

"Untuk bawang merah Kalbar masih mengandalkan dari luar. Ketersediaan stok saat ini terganggu karena daerah produksinya rendah karena faktor cuaca yang tidak mendukung," jelas dia.

Dengan kondisi yang ada, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan dan berkooridnasi serta memberikan rekomendasi kepada pihak terkait agar segera mencarikan solusi. Sehingga harga bawang bisa kembali normal di bawah Rp30.000 per kilogram.

Baca juga: Kalbar lakukan sinkronisasi data neraca bahan makanan 2022
Baca juga: Toko Pangan Mandiri Kalbar dekatkan akses pasar hingga pemukiman warga

"Kami sudah memberikan rekomendasi atas persoalan ini. Termasuk juga soal pemetaan potensi produksi bawang merah di Kalbar sehingga bisa mensuplai kebutuhan daerah," ucap dia.

Menurutnya, jika ada sentra produksi bawang merah di Kalbar maka pihaknya bisa masuk dalam hal memberikan subsidi biaya angkut. Dengan hal itu bisa menekan harga di tingkat konsumen.

"Dengan kondisi yang ada juga, kami  meminta distributor untuk ikut memperlancar distribusi jika stok stabil," kata dia.

Untuk harga bawang putih, saat ini harga di pasar masih stabil Rp28.000 per kilogram.

Baca juga: Kalbar dapat hibah proyek FOLUR untuk pengelolaan sistem pangan dari UNDP dan FAO
Baca juga: Pemerintah Provinsi Kalbar proyeksikan kebutuhan daging untuk Idul Adha cukup
Baca juga: Kabupaten Sambas jadi perhatian untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022