Kelompok tani Citra Bersama di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berhasil mengembangkan usaha ayam petelur dengan penghasilan sedikit nya Rp24 juta hingga Rp27 juta dalam sebulan dari hasil penjualan telur.
"Untuk saat ini pasaran telur kami hanya memenuhi kebutuhan lokal di Kecamatan Suhaid," kata Ketua Kelompok Citra Bersama Zulhi, di Suhaid Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Zulhi, dengan jumlah 600 ekor ayam mampu produksi telur sebanyak 14 ribu hingga 15 ribu butir telur dengan keuntungan bersih mencapai Rp4 juta - 6 juta per bulan, karena dari puluhan juta penghasilan harus dipotong dengan operasional pakan ternak yang mencapai Rp18 juta dalam sebulan.
Menurut dia, permintaan pasaran dalam dua bulan terakhir cukup meningkat, bahkan saat panen selalu habis dan tidak ada stok yang tersimpan.
"Begitu panen langsung habis terutama dalam dua bulan ini," ucapnya.
Dia juga menjelaskan hasil panen telur juga tergantung dari perawatan dan pakan yang diberikan kepada ayam, makanan dan minuman ayam harus terjamin kesehatannya juga.
Saat ini pihaknya tidak lagi membeli dari luar jamu untuk ayam, karena sudah bisa membuat sendiri tanpa campuran bahan kimia dan juga untuk penghilang bau ternak sudah buat sendiri.
Dijelaskan Zulhi, Kelompok Citra Bersama itu memulai usaha ayam petelur sejak Tahun 2019 dibawa binaan perusahaan sawit Sinar Mas.
"Sampai saat ini kami masih ikuti bimbingan dan pembinaan dari pihak Sinar Mas, semoga kerjasama ini terus berkelanjutan," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Untuk saat ini pasaran telur kami hanya memenuhi kebutuhan lokal di Kecamatan Suhaid," kata Ketua Kelompok Citra Bersama Zulhi, di Suhaid Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Zulhi, dengan jumlah 600 ekor ayam mampu produksi telur sebanyak 14 ribu hingga 15 ribu butir telur dengan keuntungan bersih mencapai Rp4 juta - 6 juta per bulan, karena dari puluhan juta penghasilan harus dipotong dengan operasional pakan ternak yang mencapai Rp18 juta dalam sebulan.
Menurut dia, permintaan pasaran dalam dua bulan terakhir cukup meningkat, bahkan saat panen selalu habis dan tidak ada stok yang tersimpan.
"Begitu panen langsung habis terutama dalam dua bulan ini," ucapnya.
Dia juga menjelaskan hasil panen telur juga tergantung dari perawatan dan pakan yang diberikan kepada ayam, makanan dan minuman ayam harus terjamin kesehatannya juga.
Saat ini pihaknya tidak lagi membeli dari luar jamu untuk ayam, karena sudah bisa membuat sendiri tanpa campuran bahan kimia dan juga untuk penghilang bau ternak sudah buat sendiri.
Dijelaskan Zulhi, Kelompok Citra Bersama itu memulai usaha ayam petelur sejak Tahun 2019 dibawa binaan perusahaan sawit Sinar Mas.
"Sampai saat ini kami masih ikuti bimbingan dan pembinaan dari pihak Sinar Mas, semoga kerjasama ini terus berkelanjutan," harapnya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022