Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bengkayang, Kalimantan Barat, AKBP Bayu Suseno mengatakan saat ini institusi ini mulai menyiapkan personel untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Bengkayang termasuk salah satu kabupaten yang rawan karhutla di mana faktor pemicunya pembukaan lahan perkebunan dengan cara dibakar dan tidak terkendali," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menyampaikan bahwa selama Januari-Agustus 2022 di Bengkayang telah terjadi 501 titik api yang tersebar di sejumlah kecamatan. Atas kejadian tersebut, pihaknya belum melakukan upaya penegakan hukum, namun masih mengupayakan pendekatan preemtif dan preventif.
Menurutnya, data penanganan karhutla di Kabupaten Bengkayang 4 tahun terakhir sebanyak 23 kasus dengan rincian tahun 2018 sebanyak 5 kasus, tahun 2019 sebanyak 6 kasus, tahun 2020 sebanyak 1 kasus, dan tahun 2021 sebanyak 11 kasus.
“Dari data tersebut, karhutla di Kabupaten Bengkayang setiap tahun mengalami kenaikan. Paling sedikit karhutla tahun 2020 hanya satu kasus dan itu merupakan upaya kita bersama yang bersinergi untuk mencegah karhutla," jelasnya..
Ia meminta kesadaran para pengguna lahan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena telah diatur dalam UU Perkebunan No, 39 Tahun 20014 Pasal 56.
“Masyarakat dalam membuka ladang berpindah dengan cara membakar harus dicarikan solusi bagaimana mereka tetap bisa bercocok tanam dengan tidak membakar lahan. Berikan solusi yang berkaitan dengan sistem tanam, permodalan yang tepat, dan efisien," katanya.
Ia mengharapkan para tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda, dan instansi terkait agar mampu memberikan kontribusi positif dalam mencegah dan menemukan solusi karhutla di Bengkayang.
“Para tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda, dan instansi terkait agar mampu memberikan kontribusi positif dalam mencegah dan menemukan solusi karhutla di Bengkayang yang dapat menampung kepentingan dan kebutuhan semua pihak, termasuk kebutuhan para petani ladang yang membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Bengkayang termasuk salah satu kabupaten yang rawan karhutla di mana faktor pemicunya pembukaan lahan perkebunan dengan cara dibakar dan tidak terkendali," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menyampaikan bahwa selama Januari-Agustus 2022 di Bengkayang telah terjadi 501 titik api yang tersebar di sejumlah kecamatan. Atas kejadian tersebut, pihaknya belum melakukan upaya penegakan hukum, namun masih mengupayakan pendekatan preemtif dan preventif.
Menurutnya, data penanganan karhutla di Kabupaten Bengkayang 4 tahun terakhir sebanyak 23 kasus dengan rincian tahun 2018 sebanyak 5 kasus, tahun 2019 sebanyak 6 kasus, tahun 2020 sebanyak 1 kasus, dan tahun 2021 sebanyak 11 kasus.
“Dari data tersebut, karhutla di Kabupaten Bengkayang setiap tahun mengalami kenaikan. Paling sedikit karhutla tahun 2020 hanya satu kasus dan itu merupakan upaya kita bersama yang bersinergi untuk mencegah karhutla," jelasnya..
Ia meminta kesadaran para pengguna lahan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena telah diatur dalam UU Perkebunan No, 39 Tahun 20014 Pasal 56.
“Masyarakat dalam membuka ladang berpindah dengan cara membakar harus dicarikan solusi bagaimana mereka tetap bisa bercocok tanam dengan tidak membakar lahan. Berikan solusi yang berkaitan dengan sistem tanam, permodalan yang tepat, dan efisien," katanya.
Ia mengharapkan para tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda, dan instansi terkait agar mampu memberikan kontribusi positif dalam mencegah dan menemukan solusi karhutla di Bengkayang.
“Para tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda, dan instansi terkait agar mampu memberikan kontribusi positif dalam mencegah dan menemukan solusi karhutla di Bengkayang yang dapat menampung kepentingan dan kebutuhan semua pihak, termasuk kebutuhan para petani ladang yang membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022