Kedutaan Besar RI di Sofia menyambut ketibaan kontainer perdana tepung kelapa asal Indonesia yang mulai dipasarkan di Bulgaria melalui PT. Sasa Inti Indonesia ke mitra bisnisnya P.I.C.Co. Ltd.

Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta mengawal pengiriman perdana kontainer tepung kelapa lemak tinggi  dari Indonesia untuk dipasarkan di Bulgaria, kata KBRI Sofia dalam keterangannya pada Senin.

Pengiriman tepung kelapa Indonesia itu merupakan ekspor perdana pascapandemi COVID-19 yang secara global melanda Indonesia dan seluruh negara di dunia.

Dubes Iwan Bogananta mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin antara perusahaan Indonesia dan mitranya di Bulgaria.

Baca juga: Telkom kenalkan produk digital inovatif di Kalbar

Baca juga: Indonesia ikuti pameran produk makanan, minuman dan hasil pertanian di Kairo

Kerja sama itu, menurut dia, sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan program Indonesia Spice Up The World yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2021.

"Dasar dari transaksi ini merupakan aplikasi atas pengembangan konsep menjadikan Bulgaria sebagai pusat kegiatan dagang untuk produk Indonesia serta sebagai pintu masuk alternatif ke pasar Bulgaria, Eropa dan Balkan," katanya.

Iwan menambahkan bahwa produk tepung kelapa lemak tinggi itu nantinya juga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan rendang.

"Kami sampaikan kabar baik, bahwa bumbu rendang asal Indonesia dalam tahun ini akan tiba di Bulgaria untuk dilakukan percobaan produksi oleh pabrik Bella Bulgaria," ujarnya.

Baca juga: Potensi ekspor produk halal Indonesia 3,6 miliar dolar AS

Baca juga: Telkom tampilkan produk digital-startup terbaik di Expo 2020 Dubai

Sebelumnya, KBRI Sofia juga telah mempromosikan rendang serta mendorong pemasaran bahan-bahan makanan Indonesia ke Eropa Timur melalui program "Indonesia Spice Up The World".

Sementara itu, CEO P.I.C. Co. Ltd. Kiril Ivanov menyampaikan bahwa potensi produk bahan mentah seperti tepung kelapa memiliki nilai tinggi, dan nantinya akan digunakan oleh kelompok perusahaannya dalam memproduksi makanan jadi seperti biskuit, kue-kue dan sejenisnya.

"Produk ini akan disuplai ke pabrik makanan yang tersebar di Negeri Balkan seperti Makedonia Utara, Serbia, dan Albania. Kami menargetkan total transaksi dalam tahun ini bisa mencapai 1,5 juta dolar AS (Rp22,37 miliar)," kata Ivanov.

Tidak hanya tepung kelapa, menurut Ivanov, perusahaannya tengah menunggu kedatangan produk turunan kelapa sawit atau mentega putih asal Indonesia yang juga akan digunakan untuk kelompok perusahaannya di wilayah Balkan.

Menurut KBRI Sofia, nilai transaksi produk tepung kelapa asal Indonesia terbilang masih relatif kecil di Bugaria. Namun, dengan adanya kerja sama dagang produk itu, ke depan diharapkan akan mendongkrak nilai perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria.
 

Baca juga: Pameran produk UKM Indonesia di Kuching padat pengunjung

Baca juga: Semen Indonesia kembangkan produk beton ramah lingkungan

Baca juga: Pameran produk UKM Indonesia di Kuching padat pengunjung


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah China sepakat membeli satu juta ton produk kelapa sawit beserta aneka produk pertanian lainnya dari Indonesia.

"Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit. Pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Erick menuturkan Indonesia dan China merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara.

Menurutnya, langkah pemerintah Indonesia yang menjalin hubungan dagang dengan China merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani.

Baca selengkapnya: China beli produk kelapa sawit Indonesia

Baca juga: Importir sarang walet asal Tiongkok keliling Indonesia cari produk berkualitas

Baca juga: Produk furnitur jati Indonesia diminati pasar Amerika Serikat
 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022