Ketua PHRI Singkawang Mulyadi Qamal mengajak pemerintah kota setempat untuk segera mengambil langkah penanganan banjir bandang yang terjadi Sabtu (27/8) karena mempengaruhi tingkat hunian hotel hingga 70 persen pada malam ini.

"Yang namanya musibah memang tidak bisa dielakkan, namun Pemkot Singkawang harus segera mengambil langkah penanganan agar kejadian ini tidak berulang kembali. Dampaknya tidak hanya pada aktivitas masyarakat yang terganggu, namun tingkat hunian hotel juga turun hingga 70 persen untuk malam ini," kata Mulyadi di Singkawang, Sabtu.

Menurutnya, banjir yang terjadi di Singkawang bukan terjadi tahunan. Namun, kerap terjadi di saat hujan deras.

Tentunya hal tersebut mengganggu kunjungan wisatawan di kota tersebut. Padahal, kunjungan wisata di kota Singkawang menjadi salah satu penyumbang PAD terbesar untuk Kota Singkawang dan kota Singkawang sudah menjadi kota tujuan wisata di Indonesia.

"Kami sebagai pelaku usaha yang menunjang kota Singkawang menjadi kota tujuan wisata, berharap pemerintah kota Singkawang bisa memikirkan persoalan banjir yang kerap merendam kota ini," tuturnya.

Untuk malam ini, katanya, banyak pengunjung hotel yang membatalkan pesanan kamarnya, karena tidak bisa mangakses kota Singkawang, mengingat jalan masuk ke kota Singkawang tepat nya di jalur Pasir Panjang, menjadi pusat utama banjir yang mengakibatkan banyak kendaraan tidak berani untuk melewatinya.

"Karena bendungan di Dayang Resort jebol, air laut lalu meluap masuk ke pemukiman warga dan ditambah hujan deras mengakibatkan luapan air semakin tinggi hingga kota Singkawang dan sekitarnya," katanya.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022