Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalbar menyebutkan kegiatan pasar pangan murah yang dihadirkan pemerintah provinsi dapat memitigasi sekaligus mengendalikan inflasi daerah sebagai dampak penyesuaian harga di berbagai sektor.

"Dalam upaya pengendalian inflasi daerah, pemerintah provinsi mengadakan pasar pangan murah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Nah, kami bagian dari anggota TPID tentu mendukung dalam hal penyediaan produk hasil tanaman pangan dan hortikultura," ujar Kabid Hortikultura Dinas TPH Kalbar Bader Samsara di Pontianak, Kalbar, Senin.

Ia menjelaskan pihaknya menyasar pasar murah pangan di Kota Singkawang, yang merupakan salah satu kota indikator inflasi di Kalbar selain Kabupaten Sintang dan Kota Pontianak.

Untuk harga komoditas yang dijual di pasar pangan murah yakni bawang merah Rp32 ribu, telur ayam Rp25 ribu per kilogram, dan beras premium 5 kilogram hanya Rp45 ribu.

"Kegiatan pasar pangan murah digelar di dua lokasi pasar Kota Singkawang yaitu Pasar Beringin dan Pasar Alianyang. Barang pangan yang disediakan pada kegiatan tersebut meliputi beras premium, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, daging sapi beku dan ayam beku. Kami mendukung di penyediaan komoditas tanaman pangan seperti beras dan komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai," ucap dia.

Ia juga menambahkan berdasarkan data di pasar tradisional Beringin, beberapa komoditas hortikultura tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan karena sebagian besar komoditas tersebut dihasilkan dari dalam Kota Singkawang.

"Hanya saja untuk bawang merah mengalami kenaikan harga senilai Rp40 ribu per kilogram sebagai dampak dari komoditas tersebut didatangkan dari luar Kalbar dan dipicu oleh penyesuaian harga BBM. Sedangkan, untuk komoditas cabai dengan harga jual di tingkat pedagang seharga Rp80 ribu per kilogram, harga sawi masih stabil di harga Rp30 ribu per kilogram," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022