Pemkab Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak dengan program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang difokuskan pada setiap desa.

"PATBM ini adalah sebuah gerakan bersama. Gerakan tersebut diharapkan mampu menggerakkan semua pihak dalam upaya-upaya perlindungan anak sehingga nafasnya harus memang dimulai dari gerakan karena gerakan ini dalam arti kita bergerak dan sekaligus untuk menggerakkan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan  di Sungai Raya, Kamis.

Menurutnya, gerakan bersama sangat dibutuhkan jika ingin mengayomi dan melindungi anak-anak.

Aktivis PABTM, menurutnya juga diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada anak, yakni agar anak juga paham bagaimana cara melindungi dirinya secara mandiri. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu nilai penting yang ingin ditanamkan kepada setiap anak di Kubu Raya.

"Makanya gerakan ini harus masif dan mampu mengepung agar semuanya diajak bergerak. PATBM harus menjadi inisiator di tingkat desa, yang mengingatkan terus bahwa apapun harus dilibatkan dan dibicarakan," katanya.

Muda menyatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komit pada upaya perlindungan anak. Ia menekankan bahwa pemerintah hadir memang untuk mengurus masyarakat.

"Pemerintah itu yang diurus ya rumah tangga, meneropong setiap rumah tangga apa saja masalah yang dihadapi, itulah yang harus di kejajar untuk memenuhi hak-hak dasar rakyat dan memanusiakan manusia," katanya.

Untuk itu, Muda mengingatkan semua pihak agar selalu mengedepankan diksi tanggung jawab. Bukan sekadar pelaksanaan tugas semata, termasuk kepada para aktivis PATBM, sehingga dirinya berharap untuk selalu aktif bergerak membangun inisiatif masyarakat desa.

"Yang lebih dibutuhkan adalah memantik inisiatif di masyarakat desa. Aktivis PATBM ini tinggal menggerakkan karena pada dasarnya masyarakat kita Kubu Raya ini modal sosialnya sudah luar biasa heterogen tapi saling memperkuat dan toleran serta partisipatif," kata Muda.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022