Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Boy Refli Amar mengimbau agar masyarakat  untuk terus menjaga semangat persatuan, kerukunan dan semangat kegotongroyongan dalam mewujudkan keamanan dalam moderasi beragama.

Pernyataan itu disampaikan Kepala BNPT saat menghadiri seminar nasional kebangsaan dalam mencegah terorisme, di Pontianak Kalbar.

“Terkait hal ini, kami terus mengadakan semacam edukasi dan sosialisasi sebagai upaya mitigasi dalam mengatasi penyebarluasan virus intoleransi, radikalisme dan terorisme diseluruh wilayah Indonesia termasuk di wilayah Kalbar ini,” kata Rafli Amar di Pontianak, Jumat.

Rafli mengatakan seminar yang di selenggarakan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalbar di Pontianak ini tidak hanya dihadiri oleh para tokoh-tokoh pesantren saja akan tetapi juga di hadiri unsur-unsur pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Kalbar serta tokoh-tokoh lintas eknis dan agama merupakan hal yang sangat strategis dalam upaya untuk bersatu padu menyatukan pemahaman seluruh stakeholder untuk dapat memilah mana hal-hal yang baik dan tidak baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  

“Kami berharap hasil pembicaraan di seminar kebangsaan yang juga di hadiri Gubernur Kalbar, Pangdam XII/Tpr, Kapolda Kalbar dan Ketua Umum IPI ini dapat menjadi rujukan bersama agar dapat membangun semangat kerukunan bersama dalam menghadapi masalah-masalah di wilayah Kalbar,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu,Boy Rafli juga mengingatkan agar masyarakat dan seluruh komponen di masa ini agar selalu waspada terhadap musuh-musuh bangsa yang tidak kelihatan, berbeda dengan masa-masa perjuangan di mana musuh-musuh itu jelas yaitu penjajah Belanda dan Jepang.

“Namun, kembali kami mengingatkan musuh bangsa dan negara kita saat ini adalah virus yang dikembangkan oleh orang-orang radikal yaitu berupa virus intoleransi, radikalisme dan terorisme. Mereka-mereka ini sengaja mengembangkan virus-virus tersebut akan digunakan mempengaruhi anak bangsa kita yang nantinya mereka ini digunakan menyerang dan memusuhi bangsa nya sendiri dengan berkedok agama,” terang Boy.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan Pemprov Kalbar sangat mendukung segala upaya dalam mencegah penyebaran paham-paham yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya di seluruh wilayah Kalbar.

“Karena iklim kondusif di seluruh wilayah Kalbar sangat kami butuhkan dalam melakukan kegiatan pembangunan. Dimana terwujudnya kondisi keamanan yang baik sudah kita rasakan dalam membangun dan menurunkan angka kemiskinan,” kata Sutarmidji.

Sutarmidji mengatakan angka kemiskinan Kalbar saat ini dibawa angka kemiskinan nasional yaitu 6,73 dan berkat kondisi kondusif  tersebut melalui pembangunan yang telah dilakukan angka kemiskinan Kalbar  terus menurun.

“Indikator ini menujukan bahwa iklim kondusif di Kalbar bisa membuat kami pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten/kota di Kalbar bisa membangun semuanya. Saya berharap iklim kondusif seperti ini dapat terus di pertahankan dan di tingkatkan. Salah satunya dengan kebersamaan kita dalam mencegah penyebaran virus intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum DPP IPI, KH. Abdul Muhaimin dengan mengatakan IPI sangat mendukung upaya-upaya para pihak dalam mencegah penyebaran paham-paham seperti intoleransi, radikalisme dan terorisme yang dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa dan mengganggu stabilitas keamanan bangsa dan negara.

“Kami melalui IPI diseluruh Indonesia sangat mendukung dan ikut melakukan pencegahan bahkan untuk menghilangkan ekstrimisme dalam pemahaman keberagaman agar intoleransi.
Seminar Nasional yang di gelar IPI dan BNPT di Pontianak dalam rangka mencegah terorisme. (FOTO ANTARA/SLAMET ARDIANSYAH)
i, radilkalisme dan terorisme itu itu hilang di muka bumi Indonesia ini. Melalui upaya-upaya nyata yang kami lakukan bersama BNPT ini diharapkan mampu menguatkan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga NKRI dari unsur-unsur yang dapat merusak kita,” tutup  Abdul Muhaimin.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022