Keong yang selama ini banyak ditemui sebagai hama  di area persawahan dapat dijadikan sebagai pupuk organik tanaman padi.

Ketua  Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Sukadana, Dinas Pertanian  Kayong Utara, Novianus Nahak, di Sukadana, Minggu, mengatakan pihaknya  akan berinovasi mengolah keong menjadi  pupuk alami.

"Keong dapat jadi pupuk organik. Selama ini keong sebagai organisme pengangguran tanaman maka  dengan  inovasi pertanian kita olah keong jadi pupuk cair  yang akan diaplikasikan pada tanaman petani," ujar Novianus.

Ia menjelaskan,  upaya pengolahan keong sebagai pupuk saat ini belum dilakukannya tetapi kegiatan ke arah itu terus dilakukan inovasi sebagai pengendalian hama padi.

Menurut dia, pengamatan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) rutin dilakukan pihaknya sebagai upaya pengendalian serangan hama di lahan pertanian warga.

"Pengamatan OPT ini akan terus dilakukan, untuk mengetahui perkembangan populasi dan serangan OPT, supaya tidak terjadi ledakan serangan hama," kata Novianus.

Dijelaskannya, kegiatan yang dilakukan tersebut untuk memudahkan petugas mengetahui peningkatan serangan hama pada tanaman masyarakat.

"Kegiatan pengamatan OPT secara rutin ini dilakukan untuk mengetahui populasi dan tingkat serangan OPT," jelasnya.

Kedepannya, kata Novianus, pihaknya akan melakukan inovasi khusus pengendalian terhadap hama keong.
Keong tersebut akan dikumpulkan dan dibuat pupuk organik cair.
.
Novianus menjelaskan, tujuan dari pengendalian hama keong yang di inovasi menjadi pupuk cair tersebut, supaya masyarakat petani tidak mengalami ketergantungan terhadap pestisida dan lebih ekonomis pengendalian.

"Kegiatan tersebut juga berfungsi untuk mengendalikan hama keong yang menyerang tanaman padi petani agar petani tidak ketergantungan dengan pestisida namun bisa memanfaatkan bahan -bahan yang ada di sekitar," ujarnya.

Sementara itu, salah satu petugas PPL berharap, melalui kegiatan pengamatan OPT bisa membantu masyarakat petani melakukan pengendalian hama sehingga tidak terjadi gagal panen dengan didukung komunikasi yang baik PPL dan petani melalui kegiatan tersebut.

"Harapan kedepannya dilakukan kegiatan seperti ini agar tanaman petani tetap terjaga dari serangan OPT, melalui rekomendasi dengan tidak menimbulkan gagal panen melalui pengamatan tersebut," ujar Azis.

Pewarta: Rizal Komarudin

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022