Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama TNI dan Polri daerah setempat melakukan evakuasi terhadap lansia terdampak banjir di wilayah Kelurahan Marang, kota setempat.
"Hari ini kami lakukan pemantauan banjir. Di lokasi kami temukan lansia yang sakit sehingga kita evakuasi untuk mendapatkan penanganan petugas kesehatan," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abdiyani di Palangka Raya, Minggu.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga segera melakukan evakuasi warga ke daerah yang lebih aman. Hal tersebut dimaksudkan agar khusus penanganan kesehatan dapat lebih optimal.
Dia mengatakan, pada proses evakuasi itu, lansia 75 tahun atas nama Rukyah digendong oleh Bhabinkamtibmas dibantu Babinsa dan anggota BPBD Kota Palangka Raya. Dari rumahnya, sang nenek digendong menuju Puskesmas menerjang banjir setinggi lutut. Selain Rukyah, juga ada lima warga lain yang dievakuasi karena juga terdampak banjir.
Baca juga: Samuel pastikan penanganan longsor secara optimal
Baca juga: Kubu Raya salurkan bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor
"Sementara terkait kondisi banjir, akan terus kami pantau dan meski di sebagian wilayah mulai surut," kata Emi.
Pihaknya meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir di wilayah "Kota Cantik" mengingat saat ini masih musim hujan. Apalagi, hujan di wilayah hulu yang sungainya melintasi wilayah Palangka Raya juga masih terjadi.
Sementara itu, Babinsa Kelurahan Marang, Koramil 1016-02/Bukit Batu, Serka Agus Sunarto mengatakan, kondisi banjir di sejumlah wilayah Kelurahan Marang bawah sudah mulai surut.
"Kondisi air sudah mulai surut. Namun untuk akses jalan masih belum bisa dilalui. Karena masih ada genangan air yang cukup tinggi di beberapa titik jalan," katanya.
Agus menyebutkan, bahwa tim terpadu akan terus berusaha melakukan pemantauan ke seluruh daerah-daerah tergenang banjir yang ada di wilayah Kelurahan Marang.
"Hari ini kami lakukan pemantauan banjir. Di lokasi kami temukan lansia yang sakit sehingga kita evakuasi untuk mendapatkan penanganan petugas kesehatan," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abdiyani di Palangka Raya, Minggu.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga segera melakukan evakuasi warga ke daerah yang lebih aman. Hal tersebut dimaksudkan agar khusus penanganan kesehatan dapat lebih optimal.
Dia mengatakan, pada proses evakuasi itu, lansia 75 tahun atas nama Rukyah digendong oleh Bhabinkamtibmas dibantu Babinsa dan anggota BPBD Kota Palangka Raya. Dari rumahnya, sang nenek digendong menuju Puskesmas menerjang banjir setinggi lutut. Selain Rukyah, juga ada lima warga lain yang dievakuasi karena juga terdampak banjir.
Baca juga: Samuel pastikan penanganan longsor secara optimal
Baca juga: Kubu Raya salurkan bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor
"Sementara terkait kondisi banjir, akan terus kami pantau dan meski di sebagian wilayah mulai surut," kata Emi.
Pihaknya meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir di wilayah "Kota Cantik" mengingat saat ini masih musim hujan. Apalagi, hujan di wilayah hulu yang sungainya melintasi wilayah Palangka Raya juga masih terjadi.
Sementara itu, Babinsa Kelurahan Marang, Koramil 1016-02/Bukit Batu, Serka Agus Sunarto mengatakan, kondisi banjir di sejumlah wilayah Kelurahan Marang bawah sudah mulai surut.
"Kondisi air sudah mulai surut. Namun untuk akses jalan masih belum bisa dilalui. Karena masih ada genangan air yang cukup tinggi di beberapa titik jalan," katanya.
Agus menyebutkan, bahwa tim terpadu akan terus berusaha melakukan pemantauan ke seluruh daerah-daerah tergenang banjir yang ada di wilayah Kelurahan Marang.
"Kami berharap agar dalam beberapa hari ke depan air dapat segera surut dan warga di Kelurahan Marang ini dapat kembali beraktivitas kembali secara normal," katanya.
Baca juga: Terjadi 144 kali gempa guguran Gunung Merapi pada Sabtu
Baca juga: 8,26 juta pengungsi dan 2.931 kejadian bencana tercatat hingga 19 Desember 2021
Baca juga: Terjadi 144 kali gempa guguran Gunung Merapi pada Sabtu
Baca juga: 8,26 juta pengungsi dan 2.931 kejadian bencana tercatat hingga 19 Desember 2021
Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten itu, menyatakan ada enam kecamatan di kabupaten yang rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Keenam kecamatan yang rawan bencana alam itu, yakni Kecamatan Ledo, Sanggau Ledo, Seluas, Suti Semarang, Siding, dan Kecamatan Jagoi Babang," kata Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Bowo Leksono saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Untuk itu, pihaknya mulai memetakan wilayah yang dinilai rawan dilanda bencana alam itu, apalagi saat ini intensitas hujan di Bengkayang sedang tinggi. Baca selengkapnya: Enam kecamatan di Bengkayang rawan bencana alam
Baca juga: Pekan pertama awal 2022, sudah terjadi 68 bencana
Baca juga: Puting beliung terjang 217 rumah warga di Desa Bencah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022