Inovator Teknologi Konverter Kit Amin Ben-Gas (ABG), Amin Suwarno asal Kalimantan Barat tahun ini kembali menurunkan 120 tenaga ahli pemasangan konverter kit ke sejumlah provinsi yang ada di Indonesia, untuk membantu nelayan dan petani menggunakan alat konverter buatannya.
"Adapun daerah sasaran penggunaan Konverter Kit ini antara lain Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara," kata Amin di Pontianak, Sabtu.
Dia mengatakan ini merupakan keberangkatan gelombang pertama di tahun 2022. Para nelayan dan petani yang menjadi leader atau tenaga ahli ini berangkat setiap tahun untuk melaksanakan dan mensukseskan program konversi bahan bakar minyak ke gas.
"Ini bukti nyata memberangkatkan putra daerah. Jangan melihat penampilannya tapi jam terbang para tenaga ahli yang kita kirim ini, sudah tinggi," tuturnya.
Amin mengatakan nelayan dan petani ini melakukan transfer pengetahuan pada daerah-daerah yang menjadi sasaran konversi bahan bakar minyak ke gas. Proses transfer pengetahuan akan melibatkan nelayan dan petani setempat.
Baca juga : Amin "Ben Gas" Kembali Raih Penghargaan Menteri
"Harapannya ketika ada kendala pada konverter kit para nelayan dan petani di daerah sasaran program bisa memperbaikinya langsung," kata Amin.
Dia menambahkan, saat transfer pengetahuan para tenaga ahli itu akan mempraktekkan langsung pemasangan konverter kit pada mesin kapal untuk nelayan dan pompa air untuk petani.
"Satu titik bisa melibatkan ratusan orang sehingga dengan sendirinya menggandeng petani dan nelayan setempat. Jadi hanya dua saja tenaga ahli sisanya dari petani dan nelayan setempat," kata Amin.
Amin mengatakan konversi bahan bakar minyak ke gas tidak hanya program yang ramah lingkungan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan. Sebab program ini melibatkan nelayan dan petani.
"Mereka sudah ikut terlibat sejak tahun 2010. Saya katakan ke mereka adalah orang pertama menjadi kelinci percobaan ketika sudah berjalan secara nasional kalian orang pertama menjadi ahli di Indonesia dan sekarang sudah terbukti," tuturnya.
Salah satu tenaga ahli Usman Ali (45) mengatakan ini bukan keberangkatan yang pertamanya sebagai tenaga ahli untuk pemasangan Konverter Kit Amin Bengas. Warga Sungai Kupah, Kubu Raya pernah berangkat hingga ke Wakatobi untuk program yang sama.
Usman mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Hanya persiapan untuk memenuhi syarat keberangkatan, seperti vaksinasi booster dan asuransi selama keberangkatan hingga kepulangan.
Menurutnya tidak ada tantangan yang berat dihadapi dalam transfer pengetahuan bagi nelayan dan petani.
"Karena sama-sama nelayan jadi komunikasi untuk transfer pengetahuannya enak. Begitu juga untuk teman-teman petani," kata Usman.
Baca juga : Amin Ben-gas Perkenalkan Converter Kit Generasi Ke-7
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Adapun daerah sasaran penggunaan Konverter Kit ini antara lain Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara," kata Amin di Pontianak, Sabtu.
Dia mengatakan ini merupakan keberangkatan gelombang pertama di tahun 2022. Para nelayan dan petani yang menjadi leader atau tenaga ahli ini berangkat setiap tahun untuk melaksanakan dan mensukseskan program konversi bahan bakar minyak ke gas.
"Ini bukti nyata memberangkatkan putra daerah. Jangan melihat penampilannya tapi jam terbang para tenaga ahli yang kita kirim ini, sudah tinggi," tuturnya.
Amin mengatakan nelayan dan petani ini melakukan transfer pengetahuan pada daerah-daerah yang menjadi sasaran konversi bahan bakar minyak ke gas. Proses transfer pengetahuan akan melibatkan nelayan dan petani setempat.
Baca juga : Amin "Ben Gas" Kembali Raih Penghargaan Menteri
"Harapannya ketika ada kendala pada konverter kit para nelayan dan petani di daerah sasaran program bisa memperbaikinya langsung," kata Amin.
Dia menambahkan, saat transfer pengetahuan para tenaga ahli itu akan mempraktekkan langsung pemasangan konverter kit pada mesin kapal untuk nelayan dan pompa air untuk petani.
"Satu titik bisa melibatkan ratusan orang sehingga dengan sendirinya menggandeng petani dan nelayan setempat. Jadi hanya dua saja tenaga ahli sisanya dari petani dan nelayan setempat," kata Amin.
Amin mengatakan konversi bahan bakar minyak ke gas tidak hanya program yang ramah lingkungan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan. Sebab program ini melibatkan nelayan dan petani.
"Mereka sudah ikut terlibat sejak tahun 2010. Saya katakan ke mereka adalah orang pertama menjadi kelinci percobaan ketika sudah berjalan secara nasional kalian orang pertama menjadi ahli di Indonesia dan sekarang sudah terbukti," tuturnya.
Salah satu tenaga ahli Usman Ali (45) mengatakan ini bukan keberangkatan yang pertamanya sebagai tenaga ahli untuk pemasangan Konverter Kit Amin Bengas. Warga Sungai Kupah, Kubu Raya pernah berangkat hingga ke Wakatobi untuk program yang sama.
Usman mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Hanya persiapan untuk memenuhi syarat keberangkatan, seperti vaksinasi booster dan asuransi selama keberangkatan hingga kepulangan.
Menurutnya tidak ada tantangan yang berat dihadapi dalam transfer pengetahuan bagi nelayan dan petani.
"Karena sama-sama nelayan jadi komunikasi untuk transfer pengetahuannya enak. Begitu juga untuk teman-teman petani," kata Usman.
Baca juga : Amin Ben-gas Perkenalkan Converter Kit Generasi Ke-7
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022