Pekebun sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kalbar menyambut baik harga terutama Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang mulai berangsur naik.


"Terkait harga sawit sekarag memang sudah ada tren mulai membaik dan harga tertinggi sudah capai Rp2.316,75 per kilogram. Kami menilai dengan harga sawit berangsur membaik itu menjadikan pekebun bergairah lagi," ujar Ketua ASPEKPIR Kalbar, Marjitan di Pontianak, Senin.


Ia berharap agar harga TBS sawit terus mengalami kenaikan yang signifikan dan bisa mencapai Rp4.000 per kilogram seperti beberapa waktu lalu.


"Harapan kami agar harga ini bisa bertahap sebab kalau di bawah harga Rp2.000 per kilogram maka belum bisa memenuhi kebutuhan pekebun baik untuk rumah tangga dan perawatan sawit itu sendiri
. Oleh karena itu agar kebijakan pemerintah dan dukungan mutu TBS pekebun mesti di pertahankan," ucap dia.


Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar hasil rapat penetapan harga, untuk harga TBS sawit periode II Oktober 2022 harga tertinggi pada umur 10 - 20 tahun yakni Rp2.316,75 per kilogram. Sedangkan untuk harga terendah pada umur 3 tahun Rp1.727,03 per kilogram. Untuk harga karnel sendiri Rp5.190,55 per kilogram dan CPo Rp10.695,42

Pada periode sebelumnya yakni Oktober 2022 tertinggi pada umur 10 - 20 tahun yakni Rp2.303,70 per kilogram. Sedangkan untuk harga terendah pada umur 3 tahun Rp1.72718,82 per kilogram. Untuk harga karnel sendiri Rp5.928,98 per kilogram dan CPO Rp10.453,19 per kilogram.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022