Kapal kargo Xing Shun 01 asal Vietnam pengangkut 10.000 ton semen karam di laut lepas Pantai Kaohsiung Taiwan, sementara 12 orang di antara 20 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia hingga sekarang dinyatakan belum diketahui keberadaannya.
"Salah satu korban hilang ini satu angkatan saya dari PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Makassar, angkatan 30. Rekan saya ini asalnya dari Kabupaten Bulukumba, Sulsel, bernama Andi Agung Mattola," kata rekan seangkatan korban, Ikonium, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/11).
Sampai saat ini, kata Ikonium, belum menerima informasi terkini bagaimana situasi di sana. Sementara itu, kabar dari pihak Pelabuhan Laut di Jakarta, sebanyak 12 orang asal Indonesia tersebut sejauh ini belum ditemukan.
Baca juga: Kapal motor angkut 110 ton berbagai sembako karam di perairan Sukadana
Informasi awal diperolehnya bahwa sebelum kapal Xing Shun 01 itu karam, ada 20 awak kapal. Tiga ABK sempat diturunkan dari kapal, lalu diangkut dengan helikopter karena alami kecelakaan kerja.
Sisanya, 17 orang bertahan di kapal tersebut karena mesin kapal mengalami gangguan. Pada tanggal 31 Oktober 2022, kata dia, kapal kargo ini dihantam badai hebat, akhirnya tenggelam di Perairan lepas Pantai Changhua Taiwan.
Dari 17 kru kapal itu berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki sekoci di atas kapal untuk mencari pesisir pantai terdekat. Namun, lanjut dia, nahas hanya lima orang yang diselamatkan kapal kontainer yang saat itu melintas, 12 orang lainnya belum diketahui statusnya.
"Selang sehari, baru kami dapat informasinya. Yang tenggelam ini kapal membawa semen, kebetulan lagi pelayaran menuju Kasuin, Taiwan, lalu terjadi problem mesin, ditambah lagi cuaca buruk, istilah kami terombang-ambing di tengah laut," kata Ikonium.
Baca juga: Pengemudi kapal karam di Semitau ditetapkan sebagai tersangka
Baca juga: Tim gabungan belum temukan Pangkalis Bayo korban kapal karam di Sungai Mendalam
"Sesuai info yang kami dapat data, kru list-nya ada 20 orang. Sebelum kejadian, sudah terombang-ambing. Sempat ada rescue dari pihak keselamatan Taiwan. Sebelum kejadian itu, ada orang sakit di atas kapal tiga orang, lalu diangkut dengan helikopter. Selang beberapa hari terjadilah musibah itu," katanya.
Dari rekaman video amatir yang berhasil dia dapat, terlihat seorang kru kapal pengangkut kontainer bernama Ever Green saat melintas di lokasi kejadian berusaha menyelamatkan sekoci korban. Kala itu kondisi sedang terjadi badai angin Changhua Waihai.
Lima orang berhasil dievakuasi ke atas kapal dalam keadaan selamat. Video tersebut juga menampilkan kondisi para korban kedinginan usai diselamatkan berada di dek kapal kontainer tersebut. Kapal karam diperkirakan sekitar pukul 15.00 waktu setempat terlihat dari waktu di video tersebut.
Lima korban selamat asal Indonesia masing-masing Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik, dan Rinto Calvin Sembiring.
Baca juga: SAR Pontianak evakuasi empat ABK kapal motor tenggelam di perairan Pulau Masa Tiga
Sebuah Kapal Layar Motor (KLM) Bintang Lautan Abadi GT 498 dengan muatan pupuk urea sebanyak 1.100 ton dari Palembang tujuan Pontianak, karam atau kandas di Sungai Kapuas atau sekitar kawasan Batulayang Kecamatan, Pontianak Utara, Provinsi Kalbar.
"KLM Bintang Lautan Abadi GT 498 dengan muatan pupuk urea dari Palembang tujuan Pontianak itu kandas sekitar pukul 17.30 WIB," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go di Pontianak, Kamis malam.
Adapun kronologis karamnya KLM
Bintang Lautan Abadi GT 498, sekitar pukul 17.30 WIB setelah dari perjalanan dari Palembang (Sumsel) tujuan Pontianak - Kalbar dengan muatan pupuk urea.Baca selengkapnya: Begini kronologis KLM angkut pupuk urea dari Palembang karam di Sungai Kapuas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Salah satu korban hilang ini satu angkatan saya dari PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Makassar, angkatan 30. Rekan saya ini asalnya dari Kabupaten Bulukumba, Sulsel, bernama Andi Agung Mattola," kata rekan seangkatan korban, Ikonium, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/11).
Sampai saat ini, kata Ikonium, belum menerima informasi terkini bagaimana situasi di sana. Sementara itu, kabar dari pihak Pelabuhan Laut di Jakarta, sebanyak 12 orang asal Indonesia tersebut sejauh ini belum ditemukan.
Baca juga: Kapal motor angkut 110 ton berbagai sembako karam di perairan Sukadana
Informasi awal diperolehnya bahwa sebelum kapal Xing Shun 01 itu karam, ada 20 awak kapal. Tiga ABK sempat diturunkan dari kapal, lalu diangkut dengan helikopter karena alami kecelakaan kerja.
Sisanya, 17 orang bertahan di kapal tersebut karena mesin kapal mengalami gangguan. Pada tanggal 31 Oktober 2022, kata dia, kapal kargo ini dihantam badai hebat, akhirnya tenggelam di Perairan lepas Pantai Changhua Taiwan.
Dari 17 kru kapal itu berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki sekoci di atas kapal untuk mencari pesisir pantai terdekat. Namun, lanjut dia, nahas hanya lima orang yang diselamatkan kapal kontainer yang saat itu melintas, 12 orang lainnya belum diketahui statusnya.
"Selang sehari, baru kami dapat informasinya. Yang tenggelam ini kapal membawa semen, kebetulan lagi pelayaran menuju Kasuin, Taiwan, lalu terjadi problem mesin, ditambah lagi cuaca buruk, istilah kami terombang-ambing di tengah laut," kata Ikonium.
Baca juga: Pengemudi kapal karam di Semitau ditetapkan sebagai tersangka
Baca juga: Tim gabungan belum temukan Pangkalis Bayo korban kapal karam di Sungai Mendalam
"Sesuai info yang kami dapat data, kru list-nya ada 20 orang. Sebelum kejadian, sudah terombang-ambing. Sempat ada rescue dari pihak keselamatan Taiwan. Sebelum kejadian itu, ada orang sakit di atas kapal tiga orang, lalu diangkut dengan helikopter. Selang beberapa hari terjadilah musibah itu," katanya.
Dari rekaman video amatir yang berhasil dia dapat, terlihat seorang kru kapal pengangkut kontainer bernama Ever Green saat melintas di lokasi kejadian berusaha menyelamatkan sekoci korban. Kala itu kondisi sedang terjadi badai angin Changhua Waihai.
Lima orang berhasil dievakuasi ke atas kapal dalam keadaan selamat. Video tersebut juga menampilkan kondisi para korban kedinginan usai diselamatkan berada di dek kapal kontainer tersebut. Kapal karam diperkirakan sekitar pukul 15.00 waktu setempat terlihat dari waktu di video tersebut.
Lima korban selamat asal Indonesia masing-masing Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik, dan Rinto Calvin Sembiring.
Baca juga: SAR Pontianak evakuasi empat ABK kapal motor tenggelam di perairan Pulau Masa Tiga
Sebuah Kapal Layar Motor (KLM) Bintang Lautan Abadi GT 498 dengan muatan pupuk urea sebanyak 1.100 ton dari Palembang tujuan Pontianak, karam atau kandas di Sungai Kapuas atau sekitar kawasan Batulayang Kecamatan, Pontianak Utara, Provinsi Kalbar.
"KLM Bintang Lautan Abadi GT 498 dengan muatan pupuk urea dari Palembang tujuan Pontianak itu kandas sekitar pukul 17.30 WIB," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go di Pontianak, Kamis malam.
Adapun kronologis karamnya KLM
Bintang Lautan Abadi GT 498, sekitar pukul 17.30 WIB setelah dari perjalanan dari Palembang (Sumsel) tujuan Pontianak - Kalbar dengan muatan pupuk urea.Baca selengkapnya: Begini kronologis KLM angkut pupuk urea dari Palembang karam di Sungai Kapuas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022