Kepala Bea Cukai Nanga Badau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat Heri Purwanto mengatakan saat ini masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau sudah menggunakan produk dalam negeri dan tidak lagi ketergantungan dengan sembako dari Negara Malaysia.
"Sekarang sudah tidak ada lagi sembako dari Malaysia masuk di Badau, masyarakat sudah menggunakan sembako produk Indonesia yang harganya pun lebih murah jika dibandingkan dengan sembako Malaysia," kata Heri Purwanto, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.
Selain itu, dari informasi yang diperoleh, kata Heri, Negara Malaysia juga melarang sejumlah barang sembako subsidi dijual ke wilayah Indonesia di daerah perbatasan, sebab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di negara tetangga itu.
Menurutnya, saat di bukannya pun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, aktifitas masyarakat hanya sebatas melintas dan cukup mengalami peningkatan setelah COVID-19, tetapi hanya pelintas saja, tidak ada barang sembako dari Malaysia.
"Tidak ada kebutuhan pokok yang melintasi di PLBN Badau dari Malaysia ke daerah perbatasan di Indonesia," katanya.
Dia mengatakan dengan kondisi tersebut, menunjukan pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan sudah lebih baik dari beberapa tahun lalu.
Saat ini pasokan sembako untuk daerah perbatasan khusus di Kecamatan Badau, langsung dari Kota Pontianak.
Oleh sebab itu, Heri mengajak masyarakat untuk selalu mencintai produk dalam negeri, sebagai wujud kecintaan terhadap NKRI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sekarang sudah tidak ada lagi sembako dari Malaysia masuk di Badau, masyarakat sudah menggunakan sembako produk Indonesia yang harganya pun lebih murah jika dibandingkan dengan sembako Malaysia," kata Heri Purwanto, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.
Selain itu, dari informasi yang diperoleh, kata Heri, Negara Malaysia juga melarang sejumlah barang sembako subsidi dijual ke wilayah Indonesia di daerah perbatasan, sebab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di negara tetangga itu.
Menurutnya, saat di bukannya pun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, aktifitas masyarakat hanya sebatas melintas dan cukup mengalami peningkatan setelah COVID-19, tetapi hanya pelintas saja, tidak ada barang sembako dari Malaysia.
"Tidak ada kebutuhan pokok yang melintasi di PLBN Badau dari Malaysia ke daerah perbatasan di Indonesia," katanya.
Dia mengatakan dengan kondisi tersebut, menunjukan pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan sudah lebih baik dari beberapa tahun lalu.
Saat ini pasokan sembako untuk daerah perbatasan khusus di Kecamatan Badau, langsung dari Kota Pontianak.
Oleh sebab itu, Heri mengajak masyarakat untuk selalu mencintai produk dalam negeri, sebagai wujud kecintaan terhadap NKRI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022