Kapuas Hulu (ANTARA) - Kepala Bea Cukai Badau Heri Purwanto mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak agar terminal barang internasional di Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, segera beroperasi.
"Jika terminal barang internasional itu sudah beroperasi, dapat mempermudah keluar masuk arus barang, menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi dan devisa masyarakat perbatasan," kata Heri Purwanto, di Badau Kapuas Hulu, Jumat.
Menurut dia, keberadaan terminal barang internasional di daerah perbatasan itu sangat strategis untuk menumbuhkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan.
Selain itu, Bea Cukai Badau juga mendorong optimalisasi pemanfaatan pusat logistik berikat (PLB) di Nanga Badau, untuk mendorong kegiatan ekspor di perbatasan.
Menurut dia, asistensi kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) antara lain dengan memberikan layanan unggulan "Klinik Ekspor", serta memberikan informasi pelayanan Bea Cukai kepada UMKM atau masyarakat perbatasan dengan tagline "Ekspor itu Mudah", seperti informasi ketentuan pelayanan ekspor, fasilitas kepabeanan dan cukai, proses pemeriksaan barang, persyaratan izin ekspor dan impor, serta registrasi IMEI.
" Kami juga terus mendorong produk dan komoditas ekspor unggulan di Kapuas Hulu seperti sayur-sayuran, kratom, ikan arwana merah, sarang burung walet dan produk kelapa sawit seperti Crude Palm Oil (CPO), untuk dapat melakukan kegiatan ekspor melalui Bea Cukai Nanga Badau," ucapnya.
Dia mengatakan untuk mendorong kegiatan ekspor tersebut juga dilakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan devisa ekspor untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat perbatasan.
"Kami mendorong pelaku usaha mau pun masyarakat bisa membaca peluang ekspor itu, sebab potensi komoditas atau pun produk unggulan Kapuas Hulu sangat menjanjikan di pasar internasional dan ekspor bisa dilakukan melalui PLBN Badau," katanya.