Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengatakan tidak ada korban dari warga negara Indonesia (WNI) dalam banjir yang terjadi di wilayah Jeddah, Arab Saudi.
"Hingga saat ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha, melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan pada 24 November 2022, telah terjadi banjir di wilayah Jeddah dan sekitarnya akibat curah hujan yang tercatat tertinggi sejak tahun 2009.
Baca juga: Sekolah di Sintang diliburkan akibat banjir
Hujan berlangsung selama sekitar empat jam dari pukul 08.00 waktu setempat sampai siang hari.
Banjir tersebut dilaporkan menewaskan dua WN Arab Saudi, namun hingga saat ini tidak ada laporan korban WNI dalam banjir tersebut.
Menurut pantauan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, kata dia, situasi saat ini sudah berangsur normal, dengan sebagian besar ruas jalan yang terdampak sudah menyusut.
Baca juga: Kapuas Hulu hentikan pembelajaran sekolah terdampak banjir
Namun, beberapa titik seperti underpass masih terdapat genangan air yg cukup dalam, kata tambah dia.
Pemerintah Arab Saudi, kata dia lebih lanjut, sehari sebelumnya telah memberikan peringatan akan potensi hujan deras dan mengumumkan bahwa sekolah diliburkan keesokan hari.
Sementara itu, Judha mengatakan KJRI Jeddah terus memantau situasi dan membuka hotline aduan bagi WNI melalui nomor +966 503 609 667.
Baca juga: Status tanggap darurat banjir Sintang diperpanjang
Kasat Lantas Polres Singkawang AKP Suwaris membantu evakuasi Bayi yang masih berumur 11 bulan yang sedang sakit di lokasi banjir di Jalan Pasar Turi Dalam Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat.
"Anak bayi ini merupakan anak dari Pasangan Bapak As dan Ibu Fi yang merupakan keluarga yang kurang mampu, yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung, yang tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya berobat," kata Suwaris di Singkawang, Selasa.
Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya bayi yang mengalami sakit di lokasi banjir, atas dasar Perintah lisan dari Kapolres Singkawang Akbp Arwin Amrih Wientama pihaknya langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Personel Satlantas Polres Singkawang dengan sigap telah melaksanakan kegiatan evakuasi bayi sakit di lokasi banjir beserta keluarganya ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz Singkawang untuk dilakukan pengobatan. Baca selengkapnya: Polisi bantu evakuasi bayi korban banjir di Singkawang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Hingga saat ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha, melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan pada 24 November 2022, telah terjadi banjir di wilayah Jeddah dan sekitarnya akibat curah hujan yang tercatat tertinggi sejak tahun 2009.
Baca juga: Sekolah di Sintang diliburkan akibat banjir
Hujan berlangsung selama sekitar empat jam dari pukul 08.00 waktu setempat sampai siang hari.
Banjir tersebut dilaporkan menewaskan dua WN Arab Saudi, namun hingga saat ini tidak ada laporan korban WNI dalam banjir tersebut.
Menurut pantauan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, kata dia, situasi saat ini sudah berangsur normal, dengan sebagian besar ruas jalan yang terdampak sudah menyusut.
Baca juga: Kapuas Hulu hentikan pembelajaran sekolah terdampak banjir
Namun, beberapa titik seperti underpass masih terdapat genangan air yg cukup dalam, kata tambah dia.
Pemerintah Arab Saudi, kata dia lebih lanjut, sehari sebelumnya telah memberikan peringatan akan potensi hujan deras dan mengumumkan bahwa sekolah diliburkan keesokan hari.
Sementara itu, Judha mengatakan KJRI Jeddah terus memantau situasi dan membuka hotline aduan bagi WNI melalui nomor +966 503 609 667.
Baca juga: Status tanggap darurat banjir Sintang diperpanjang
Kasat Lantas Polres Singkawang AKP Suwaris membantu evakuasi Bayi yang masih berumur 11 bulan yang sedang sakit di lokasi banjir di Jalan Pasar Turi Dalam Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat.
"Anak bayi ini merupakan anak dari Pasangan Bapak As dan Ibu Fi yang merupakan keluarga yang kurang mampu, yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung, yang tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya berobat," kata Suwaris di Singkawang, Selasa.
Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya bayi yang mengalami sakit di lokasi banjir, atas dasar Perintah lisan dari Kapolres Singkawang Akbp Arwin Amrih Wientama pihaknya langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Personel Satlantas Polres Singkawang dengan sigap telah melaksanakan kegiatan evakuasi bayi sakit di lokasi banjir beserta keluarganya ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz Singkawang untuk dilakukan pengobatan. Baca selengkapnya: Polisi bantu evakuasi bayi korban banjir di Singkawang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022