Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menilai perempuan perlu memiliki literasi digital untuk mencegah terjadinya kejahatan terutama kekerasan secara daring yang sering dialami perempuan terutama di masa pandemi COVID-19.
"Kekerasan pada perempuan secara daring juga semakin marak terutama di masa pandemi yaitu kasusnya terus meningkat hingga puncaknya pada tahun 2021 mencapai 1.721 kasus," kata Hetifah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakan Hetifah dalam workshop Peningkatan Literasi Digital Untuk Komunitas dengan tema "Literasi Digital Kaum Perempuan Untuk Kemaslahatan Umat" di Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara DPP Pengajian Al-Hidayah dengan Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek RI.
Baca juga: Kartu Prakerja berperan dalam peningkatan inklusi keuangan
Hetifah mengatakan kasus yang sering terjadi terhadap perempuan adalah penyebaran konten porno, peretasan dan pemalsuan akun, hingga pendekatan untuk memperdayai atau "grooming".
Menurut dia, perempuan Indonesia usia produktif terutama pada usia 18-24 tahun adalah pengguna sosial media terbesar di Indonesia terutama Instagram.
"Mereka menggunakan sosial media untuk melihat-lihat, berbagi status, berbagi berita daring, mencari teman maupun berjualan produk," ujarnya.
Baca juga: Betapa pentingnya atur keuangan agar menabung dan berbelanja bisa teratur
Selain itu Hetifah juga berbagi tips dalam menggunakan media sosial agar perempuan tidak asal mengunggah konten di sosial media.
Dia mengatakan dalam mengunggah konten tersebut tidak perlu rinci mencantumkan informasi, menjaga etika dalam menggunakan media, selalu waspada, jangan langsung percaya berita yang disebarkan medsos, dan menyaring akun-akun yang diikuti untuk mendapatkan informasi akurat.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Olivia Lewi Pramesti menekankan pentingnya literasi digital untuk menangkal kejahatan di ruang digital.
"Kuasai literasi digital agar tidak mudah menjadi korban kejahatan digital," ujar Olivia dalam rilis pers yang diterima, Kamis.
Hal itu disampaikannya dalam webinar “Lindungi Dirimu, Pahami Pentingnya Keamanan Digital”, di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Baca selengkapnya: Pentingnya literasi digital cegah kejahatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kekerasan pada perempuan secara daring juga semakin marak terutama di masa pandemi yaitu kasusnya terus meningkat hingga puncaknya pada tahun 2021 mencapai 1.721 kasus," kata Hetifah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakan Hetifah dalam workshop Peningkatan Literasi Digital Untuk Komunitas dengan tema "Literasi Digital Kaum Perempuan Untuk Kemaslahatan Umat" di Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara DPP Pengajian Al-Hidayah dengan Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek RI.
Baca juga: Kartu Prakerja berperan dalam peningkatan inklusi keuangan
Hetifah mengatakan kasus yang sering terjadi terhadap perempuan adalah penyebaran konten porno, peretasan dan pemalsuan akun, hingga pendekatan untuk memperdayai atau "grooming".
Menurut dia, perempuan Indonesia usia produktif terutama pada usia 18-24 tahun adalah pengguna sosial media terbesar di Indonesia terutama Instagram.
"Mereka menggunakan sosial media untuk melihat-lihat, berbagi status, berbagi berita daring, mencari teman maupun berjualan produk," ujarnya.
Baca juga: Betapa pentingnya atur keuangan agar menabung dan berbelanja bisa teratur
Selain itu Hetifah juga berbagi tips dalam menggunakan media sosial agar perempuan tidak asal mengunggah konten di sosial media.
Dia mengatakan dalam mengunggah konten tersebut tidak perlu rinci mencantumkan informasi, menjaga etika dalam menggunakan media, selalu waspada, jangan langsung percaya berita yang disebarkan medsos, dan menyaring akun-akun yang diikuti untuk mendapatkan informasi akurat.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Olivia Lewi Pramesti menekankan pentingnya literasi digital untuk menangkal kejahatan di ruang digital.
"Kuasai literasi digital agar tidak mudah menjadi korban kejahatan digital," ujar Olivia dalam rilis pers yang diterima, Kamis.
Hal itu disampaikannya dalam webinar “Lindungi Dirimu, Pahami Pentingnya Keamanan Digital”, di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Baca selengkapnya: Pentingnya literasi digital cegah kejahatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022