Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memfasilitasi masyarakat untuk giat berliterasi di era digital dengan menghadirkan fasilitas bacaan digital dan bantuan sarana ke Perpusnas.
"Program literasi berbasis digital semakin digalakkan di Kabupaten Kubu Raya sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat," ujar Kepala Disperpusip Kubu Raya, Rudy Fitriyanto di Sungai Raya, Selasa.
Rudy mengatakan di era teknologi saat ini, membangkitkan minat baca tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, pemerintah daerah Kubu Raya berupaya meluncurkan program-program yang dapat menggugah minat masyarakat untuk lebih aktif dalam berliterasi, satu di antaranya dengan menghadirkan fasilitas bacaan di pojok literasi digital.
"Pojok literasi digital ini ditempatkan di Mal Pelayanan Publik, fasilitas ini dilengkapi dengan empat tablet berisi bacaan elektronik, serta televisi yang dapat diakses oleh masyarakat secara gratis," ujarnya.
Selain itu ia juga menjelaskan masyarakat juga dapat memanfaatkan mobil perpustakaan keliling digital. Mobil ini dirancang khusus untuk menjangkau desa-desa yang sulit diakses internet dan listrik, terutama di daerah perairan dan pedesaan yang terpencil. Dari 123 desa di Kubu Raya yang tersebar di sembilan kecamatan, mobil ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap program ini, beberapa taman bacaan masyarakat (TBM) dan perpustakaan di Kabupaten Kubu Raya telah mengajukan proposal bantuan kepada Perpustakaan Nasional.
Bantuan tersebut juga diharapkan mencakup peralatan digital seperti tablet, televisi, dan buku-buku referensi yang dapat memperkaya koleksi literasi digital di daerah-daerah tersebut.
"Kolaborasi antara perpustakaan desa, TBM, dan perpustakaan sekolah sangat penting dalam menguatkan gerakan literasi. Kami akan terus mendukung pegiat literasi di setiap daerah dengan berbagai bantuan, seperti buku referensi, tablet, hingga televisi," tambahnya.
Program-program ini diharapkan mampu mempercepat peningkatan minat baca masyarakat, terutama di daerah terpencil yang selama ini belum terjangkau oleh fasilitas literasi yang memadai.
"Kami berharap fasilitas ini dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan bacaan dan memperkuat budaya literasi digital di era modern ini," ujar Rudy.
Selain itu, ia mengatakan jika pihaknya berencana untuk menginisiasi pendirian perpustakaan di setiap desa. Program ini diharapkan dapat dikembangkan dalam waktu dekat, meskipun akses ke beberapa wilayah terbatas oleh kondisi geografis seperti sungai.
Pihak pemerintah daerah juga menggandeng berbagai pihak seperti TBM dan perpustakaan sekolah untuk berkolaborasi meningkatkan literasi di setiap wilayah.