Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak mensosialisasikan pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah rumah tangga kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bisma Asri, Desa Raja, Kecamatan Ngabang.
"Kegiatan yang bekerja sama dengan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (USA Hippo) ini merupakan tindak lanjut dari program kerja sama antara HKTI Kabupaten Landak bersama USA Hippo dalam upaya pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair," kata Ketua HKTI Landak, Karolin Margret Natasa di Ngabang, Senin.
Karolin mengungkapkan bahwa permasalahan sampah sudah menjadi isu seluruh kabupaten dan kota di Indonesia karena belum ada program yang tepat sebagai barang yang bermanfaat ataupun diolah kembali.
"Tempat Pembuangan Akhir kita di Tebedak itu sudah mulai penuh. Oleh karena itu kita sudah harus berpikir dari sekarang, jangan sampai sebelum ramai, sebelum penuh kita bingung mengaturnya jadi kita harus mulai ada kesadaran bagaimana kita bisa mengelola sampah seperti untuk pembuatan pupuk organik cair ini," tuturnya.
Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa menjelaskan, walaupun nantinya pupuk organik cair ini akan dilakukan uji laboratorium agar dapat bisa digunakan secara tepat kepada para petani.
"Ini akan dilakukan uji laboratorium agar para bisa lebih baik menggunakan pupuk organik cair ini, makanya kita bekerja sama dengan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo. Jika sudah lolos uji laboratorium, para petani bisa mengikuti anjuran yang tepat dari para penyuluh pertanian untuk membuat pupuk organik cair sendiri," kata Karolin.
Dia juga mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk organik sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia serta memiliki nilai yang ekonomis.
"Kalau pupuk organik ini kan murah meriah, seperti saat ini bahannya hanya sisa sampah rumah tangga yang diendapkan dalam satu tempat, dan tidak ada bahan kimianya sehingga juga baik untuk tanaman serta untuk tubuh manusia," katanya.
Baca juga: Pemprov Kalbar dukung perempuan hadirkan ketahanan pangan keluarga melalui P2L
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kegiatan yang bekerja sama dengan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (USA Hippo) ini merupakan tindak lanjut dari program kerja sama antara HKTI Kabupaten Landak bersama USA Hippo dalam upaya pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair," kata Ketua HKTI Landak, Karolin Margret Natasa di Ngabang, Senin.
Karolin mengungkapkan bahwa permasalahan sampah sudah menjadi isu seluruh kabupaten dan kota di Indonesia karena belum ada program yang tepat sebagai barang yang bermanfaat ataupun diolah kembali.
"Tempat Pembuangan Akhir kita di Tebedak itu sudah mulai penuh. Oleh karena itu kita sudah harus berpikir dari sekarang, jangan sampai sebelum ramai, sebelum penuh kita bingung mengaturnya jadi kita harus mulai ada kesadaran bagaimana kita bisa mengelola sampah seperti untuk pembuatan pupuk organik cair ini," tuturnya.
Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa menjelaskan, walaupun nantinya pupuk organik cair ini akan dilakukan uji laboratorium agar dapat bisa digunakan secara tepat kepada para petani.
"Ini akan dilakukan uji laboratorium agar para bisa lebih baik menggunakan pupuk organik cair ini, makanya kita bekerja sama dengan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo. Jika sudah lolos uji laboratorium, para petani bisa mengikuti anjuran yang tepat dari para penyuluh pertanian untuk membuat pupuk organik cair sendiri," kata Karolin.
Dia juga mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk organik sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia serta memiliki nilai yang ekonomis.
"Kalau pupuk organik ini kan murah meriah, seperti saat ini bahannya hanya sisa sampah rumah tangga yang diendapkan dalam satu tempat, dan tidak ada bahan kimianya sehingga juga baik untuk tanaman serta untuk tubuh manusia," katanya.
Baca juga: Pemprov Kalbar dukung perempuan hadirkan ketahanan pangan keluarga melalui P2L
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022