Puluhan imigran Rohingya yang datang menggunakan perahu terdampar di Pantai Ujong Pie Laweung Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Senin sore.

Kapolsek Muara Tiga Ipda Fauzi di Pidie, Senin, mengatakan puluhan imigran tersebut terdampar di Pantai Ujong Pie pada Senin (26/12) sekira pukul 17.10 WIB. Pihaknya belum mengetahui penyebab terdamparnya imigran tersebut.

“Saat terdampar, ada beberapa di antara mereka yang sudah lemas dan tergeletak di pinggir pantai. Berapa jumlah imigran tersebut, masih dalam pendataan. Perkiraan sementara puluhan orang,” kata Ipda Fauzi.

Ia menambahkan masyarakat setempat datang beramai-ramai mengelilingi imigran Rohingya tersebut dan membantu memberikan makanan dan minuman kepada mereka.

Baca juga: Puluhan warga Rohingya yang terjebak di laut tiba di Bangladesh

“Kami sudah konfirmasi kepada Kapolres Pidie AKBP Padli untuk langkah penanganan selanjutnya, dan beliau yang menghubungi pihak pemerintah daerah,” kata Ipda Fauzi.

Sekretaris Panglima Laot Pidie Marfian mengatakan masyarakat setempat memberikan bantuan makanan dan minuman kepada imigran Rohingya. Sebab saat terdampar, ada di antara mereka dalam kondisi lemah.

“Sebagian mereka tergeletak di pasir karena dehidrasi atau kekurangan carian. Bahkan, kabarnya ada di antara mereka yang sudah meninggal dunia,” kata Marfian.

Sehari sebelumnya, sebanyak 57 imigran Rohingya juga terdampar di Pantai Indra Patra, Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Mereka diketahui terdampar di pantai tersebut secara tiba-tiba pada Minggu (25/12) sekira pukul 10.00 WIB. Saat ini, imigran Rohingya tersebut ditampung di Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial miliki Dinas Sosial Provinsi Aceh.

Baca juga: Muhammadiyah salurkan bantuan ke rumah tahfiz di Malaysia
 

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Malaysia menyalurkan bantuan ke Ma'had Tahfiz Al-Qur'an Al-Sagaf, rumah tahfiz di Selayang, Batu Caves, Kuala Lumpur, Malaysia, yang santrinya pengungsi Rohingnya dari Myanmar.

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia sekaligus Ketua MDMC Malaysia Zulfan Haidar di Kuala Lumpur, Sabtu, menjelaskan bahwa santri Ma'had Tahfiz Al-Qur'an Al-Sagaf sekitar 60 orang, semuanya anak pengungsi Rohingya.

"MDMC Malaysia, Lazismu, dan PCIM Malaysia memang membina ma'had ini sejak tahun 2010 dengan bantuan kurban, zakat fitrah, dan zakat," katanya.  Baca selengkapnya: Muhammadiyah salurkan bantuan ke rumah tahfiz di Malaysia
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022