Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kubu Raya, Maria Agustina mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan 8.501 perizinan selama tahun 2022 lalu.

"Dari 8.501 izin yang masuk, yang sudah selesai sebanyak 7.525 atau 88,52 persen, sementara sisanya masih dalam proses," kata Maria di Sungai Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu.

Menurutnya, perizinan yang sudah dikeluarkan selama tahun 2022 tersebut sudah melampaui target dengan persentase 104 persen.

Maria menuturkan, selama ini pihaknya tidak lagi melayani perizinan dalam bentuk manual, namun dengan sistem online melalui aplikasi Online Single Submission (OSS), Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) dan Sicantik Cloud.

"Dari ketiga aplikasi perizinan ini, yang paling banyak melakukan permohonan perizinan dengan menggunakan aplikasi OSS dengan jumlah 5 ribu lebih permohonan atau 75 persen," tuturnya.

Dia mengatakan, masih adanya permohonan perizinan yang belum selesai itu dikarenakan adanya tiga kali perubahan pada aplikasi OSS, mulai dari versi 1.1, 1.0 dan saat ini sudah versi Risk-Based Approach (RBA).

"Dengan aplikasi OSS versi RBA ini tentunya masih banyak masyarakat (pemohon) yang belum memahami sistem oprasionalnya. Jadi adanya pergantian aplikasi OSS ini juga menjadi tantangan bagi DPMPTSP Kubu Raya," katanya.

Maria menuturkan, untuk menghadapi tantangan perubahan aplikasi itu, DPMPTSP Kubu Raya melakukan inovasi Temu Para Pelaku Usaha (TERASA). Program TERASA ini untuk seluruh masyarakat yang melakukan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan sistem kejar bola kepada pelaku usaha mikro.

"Awalnya inovasi TERASA ini, diperuntukkan bagi pelaku UMKM, namun inovasi itu sangat berdampak pada masyarakat nelayan," tuturnya.

Maria menjelaskan, selain melayani pelaku usaha mikro di sektor perdagangan, namun inovasi TERASA ini juga melayani usaha mikro di sektor perindustrian, perikanan dengan melakukan pendampingan kepada nelayan agar mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Sehingga proses untuk membuat tanda kapal bisa dipenuhi sehingga membantu nelayan untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi," kata Maria.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023