Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus meningkatkan sarana dan prasarana untuk pelayanan untuk perawatan pasien anak-anak penderita penyakit kanker di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso.

"Kita sudah punya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso yang menjadi rumah sakit rujukan nasional. Kita akan terus tingkatkan sarana dan prasarana untuk pelayanan perawatan anak-anak kanker ini maupun penyakit-penyakit lainnya," kata Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson usai menghadiri kegiatan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia, di Pontianak, Kamis.

Ia juga mengatakan, Pemprov Kalbar akan terus bertekad untuk menyosialisasikan tentang kanker dan berupaya mendeteksi sejak dini penyakit kanker pada anak.

"Kedepannya akan kita adakan pengobatan perawatan lebih komprehensif. Karena seperti yang kita ketahui, kasus kanker ini setiap tahun selalu meningkat, banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya faktor lingkungan, pola perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan," kata Harisson.

Ia berharap, agar seluruh petugas kesehatan yang melayani pasien kanker atau seluruh pasien di RSUD dr Soedarso dapat terus meningkat menjadi lebih baik.

"Saya berharap, seluruh petugas memberikan pelayanan yang terbaik, penuh dengan empati, kesabaran, dengan senyum, kepedulian, agar mereka penderita ini terus bersemangat untuk mengikuti rangkaian pengobatan kanker
Karena pengobatan kanker ini lama, sehingga diharapkan bisa sembuh dan dapat menjalani kehidupannya dengan ceria lagi," tuturnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Plt Direktur RSUD dr Soedarso, drg Hary Agung mengatakan, dengan semakin meningkatnya penderita kanker pada anak setiap tahunnya, maka pihaknya akan meningkatkan fasilitas unit pelayanan rawat inap terpadu anak di RSUD dr Soedarso.

"InsyaAllah, tahun ini kita akan lakukan pembangunan fasilitas unit pelayanan rawat inap, dan akhir tahun ini sudah bisa digunakan. Akan kita tambah 100 tempat tidur, dengan desain interior didukung untuk anak-anak. Jadi, semua layanan anak terpadu nanti akan kita satukan di gedung baru," kata Hary.

Ia menjelaskan, menurut data yang ia punya, khususnya di RSUD dr Soedarso baik rawat jalan maupun rawat inap setiap tahunnya meningkat.

Di tahun 2020 ada 34 persen, tahun 2021 ada 44 pasien, tahun 2022 ada 99 anak, dan tahun 2023 sampai saat ini ada sekitar 50 anak.

Persentase kasus kanker pada anak 8,96 persen dari total penderita kanker yang di rawat di RSUD dr Soedarso dan 6,62 persen dari total pasien kanker yang berobat rawat jalan pada tahun 2022.

"Selain mengkampanyekan, yang terpenting adalah deteksi dini, masyarakat dapat memahami dan waspada dengan memeriksa anaknya pada pelayanan kesehatan. Tetapi juga fasilitas kesehatan ini diperkuat untuk kemampuan deteksi dini pada kanker ini," katanya

Kemudian, ia berharap masalah penanganan kanker pada anak ini perlu diperhatikan baik oleh Pemprov, Pemda, Pemkot, dan semua stakeholder untuk peduli terhadap pada kanker anak ini.

"Banyak yang bisa diperankan bukan hanya pemangku kebijakan tetapi juga secara luas sangat punya peran besar dalam upaya penanganan kanker anak. Misalnya, kanker leukemia atau kanker darah pada anak, itu membutuhkan donor darah yang rutin, dan ini masyarakat semua juga bisa membantu, dalam penanganan pengobatan kanker ini," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023