Ikan Arwana atau Ikan Siluk (nama daerah) akan menjadi ikon Waterfront Taman Alun Kapuas, Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang rencananya dibangun tahun 2023 ini dengan anggaran sebesar Rp27, 2 miliar.

"Tahun ini Waterfront Siluk tersebut akan segera dibangun, bahkan sudah selesai proses lelang, oleh karena itu kami minta dukungan masyarakat agar pembangunan bisa berjalan lancar," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan saat sosialisasi pembangunan Waterfront Siluk Taman Alun Kapuas Kota Putussibau, Kamis.

Ikan Arwana tersebut merupakan jenis ikan air tawar khas Kapuas Hulu yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan sudah dikenal dunia, baik yang dibudidayakan maupun yang hidup di alam bebas.

Fransiskus mengatakan pembangunan waterfront tersebut bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR.

Menurutnya, dengan adanya Waterfront Siluk itu akan mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan akan memperindah Kota Putussibau.

"Dalam pembangunan itu nantinya pasti ada yang terdampak, terutama rumah terapung (lanting) dan sejumlah pelaku UMKM, karena di lokasi pembangunan harus steril, sehingga perlu pemahaman dan dukungan semua pihak untuk relokasi sejumlah pihak yang terdampak," katanya.

Agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari, Fransiskus meminta kepada pelaksana dan pihak terkait dan melibatkan masyarakat sekitar lokasi pembangunan untuk melakukan rekayasa lapangan, dengan tujuan mencari solusi terbaik agar pembangunan bisa terlaksanasesuai aturan berlaku.

"Kita akan lakukan rekayasa lapangan melibatkan masyarakat setempat agar kita dapat menemukan solusi bersama," katanya.

Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat meminta agar pihak pelaksanaan pembangunan benar-benar melaksanakan pembangunan dengan baik serta turut serta memperhatikan kepentingan masyarakat terdampak pembangunan.

"Pihak kontraktor pelaksana harus jemput bola agar tidak ada lagi persoalan di lapangan saat pelaksana pekerjaan," katanya.

Sementara itu sejumlah warga terdampak pembangunan Waterfront Siluk berharap pemerintah memberikan solusi tepat terkait relokasi, terutama untuk rumah terapung.

"Kami sangat mendukung pembangunan Waterfront Siluk Taman Alum Kapuas Kota Putussibau, namun kami minta solusi tepat dari pemerintah apalagi kami yang sudah puluhan tahun hidup di rumah terapung," kata Herman, salah satu pemilik rumah terapung.

Hal senada juga dikatakan sejumlah warga yang meminta agar pembangunan Waterfront Siluk tersebut tidak merugikan masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan.

Baca juga: Melalui Arowana Cup di Jakarta Fransiskus Diaan promosikan ikan arwana Kapuas Hulu

Baca juga: Wakil Bupati Kapuas Hulu minta BUMD kelola potensi ikan Arwana

Baca juga: KBRI Beijing fasilitasi pencabutan larangan impor ikan arwana oleh Tiongkok
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023