Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar, menyebutkan para kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) menjadi ujung tombak keberhasilan dalam membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sambas, Kalbar.
"TPK perlu dikuatkan dalam hal pendampingan keluarga. Mereka sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu diberdayakan, diberikan semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli di Sambas, Rabu.
Hadir pada kegiatan Orientasi Kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Tahun 2023 di Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas, Pintauli berharap peserta TPK bisa mengikuti kegiatan orientasi ini dengan bersungguh-sungguh, sehingga pemahaman tentang stunting benar-benar dikuasai, supaya pada saat melakukan pendampingan keluarga bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga masyarakat kita bisa memahami.
"Ibu-ibu yang luar biasa ini terdiri dari Tim Penggerak PKK, Bidan dan kader KB, kita berharap dalam melaksanakan tugasnya dilapangan, TPK mampu melakukan pendampingan keluarga dan penurunan stunting," ujarnya.
Pintauli mengungkapkan TPK yang terdiri Tim Penggerak PKK, Bidan dan kader KB mengikuti kegiatan orientasi ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
"Jadi tim ini langsung diamanatkan oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, artinya tim ini berkumpul untuk mengajak bagi ibu-ibu yang anaknya beresiko stunting, dan keluarga yang anaknya sudah stunting, supaya ditangani untuk lebih baik lagi," jelasnya.
Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) melalui pembekalan kepada tiga unsur ini nantinya menjadi ujung tombak keberhasilan-keberhasilan dalam upaya percepatan penurunan stunting, jadi tugas yang diembankan kepada TPK ini sangat mulia.
"Kita berharap melalui Orientasi TPK ini bisa melaksanakan pendampingan yang di dalamnya ada ibu hamil, pasca persalinan, bagi ibu punya balita dan inilah yang didampingi oleh para TPK," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Sambas Fatma Aghitsni berharap TPK bisa membantu dalam melaksanakan tugas di lapangan dalam mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Sambas.
"Stunting di Sambas cukup tinggi masih berada di angka 30,5 persen, dan terima kasih kepada TPK sehingga Kabupaten Sambas, khususnya di Kecamatan Sambas. Di Tahun ini kita mendapat penurunan angka stunting 2,1 persen yang sebelumnya 32,6 persen menjadi 30,5 persen, keberhasilan ini berkat dari kerja keras dari semua yang sudah disumbangkan oleh TPK," ungkapnya.
Fatma sangat mengharapkan kolaborasi, kinerja yang baik kemudian kerjasama yang baik, karena kami adalah mitra dengan BKKBN semua pendanaan didapatkan dari BOKB yang diturunkan dari BKKBN Pusat.
"Kabupaten Sambas sangat terbantu dengan adanya dana BOKB dari BKKBN ini, jadi kita harus menunjukan kinerja kita masih dipercaya," ujarnya.
Mudah-mudahan melalui kegiatan Orientasi Kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Tahun 2023 ini bisa dapat senantiasa menunjukan bahwa di Kabupaten Sambas, bisa lebih banyak penurunan angka stunting.
"Sesuai dengan harapan dari Pak Bupati, bahwa di tahun 2024 nanti di targetkan penurunan stunting 14 persen. Kalau bisa di bawah itu, dan Insya Allah kita upayakan target tersebut harus tercapai," harapnya.
Staf Wahana Visi Indonesia Kabupaten Sambas, Rika Oktaviana Pakpahan, mengatakan siap melakukan pendampingan TPK di Kabupaten Sambas ini, yang fokus pada kesejahteraan anak, untuk di Kabupaten Sambas masuk pada pendekatan perlindungan anak, untuk pendanaan dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
"Pada tahun 2023 ini Kabupaten Sambas mendapatkan kesempatan melalui projek PASTI yang turunan dari Perpres Nomor 72 Tahun 2021 terkait dengan percepatan penurunan stunting, maka Wahana Visi Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah, khususnya Kabupaten Sambas dalam percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Untuk lokus pendampingannya, kata Rika, ada di wilayah kerja di Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan Sambas.
"Tahun ini kami dari Wahana Visi Indonesia selaku mitra dari BKKBN, kami akan bekerjasama dan berkolaborasi dengan TPK melakukan aksi bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting," tutup Rika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"TPK perlu dikuatkan dalam hal pendampingan keluarga. Mereka sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu diberdayakan, diberikan semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli di Sambas, Rabu.
Hadir pada kegiatan Orientasi Kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Tahun 2023 di Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas, Pintauli berharap peserta TPK bisa mengikuti kegiatan orientasi ini dengan bersungguh-sungguh, sehingga pemahaman tentang stunting benar-benar dikuasai, supaya pada saat melakukan pendampingan keluarga bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga masyarakat kita bisa memahami.
"Ibu-ibu yang luar biasa ini terdiri dari Tim Penggerak PKK, Bidan dan kader KB, kita berharap dalam melaksanakan tugasnya dilapangan, TPK mampu melakukan pendampingan keluarga dan penurunan stunting," ujarnya.
Pintauli mengungkapkan TPK yang terdiri Tim Penggerak PKK, Bidan dan kader KB mengikuti kegiatan orientasi ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
"Jadi tim ini langsung diamanatkan oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, artinya tim ini berkumpul untuk mengajak bagi ibu-ibu yang anaknya beresiko stunting, dan keluarga yang anaknya sudah stunting, supaya ditangani untuk lebih baik lagi," jelasnya.
Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) melalui pembekalan kepada tiga unsur ini nantinya menjadi ujung tombak keberhasilan-keberhasilan dalam upaya percepatan penurunan stunting, jadi tugas yang diembankan kepada TPK ini sangat mulia.
"Kita berharap melalui Orientasi TPK ini bisa melaksanakan pendampingan yang di dalamnya ada ibu hamil, pasca persalinan, bagi ibu punya balita dan inilah yang didampingi oleh para TPK," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Sambas Fatma Aghitsni berharap TPK bisa membantu dalam melaksanakan tugas di lapangan dalam mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Sambas.
"Stunting di Sambas cukup tinggi masih berada di angka 30,5 persen, dan terima kasih kepada TPK sehingga Kabupaten Sambas, khususnya di Kecamatan Sambas. Di Tahun ini kita mendapat penurunan angka stunting 2,1 persen yang sebelumnya 32,6 persen menjadi 30,5 persen, keberhasilan ini berkat dari kerja keras dari semua yang sudah disumbangkan oleh TPK," ungkapnya.
Fatma sangat mengharapkan kolaborasi, kinerja yang baik kemudian kerjasama yang baik, karena kami adalah mitra dengan BKKBN semua pendanaan didapatkan dari BOKB yang diturunkan dari BKKBN Pusat.
"Kabupaten Sambas sangat terbantu dengan adanya dana BOKB dari BKKBN ini, jadi kita harus menunjukan kinerja kita masih dipercaya," ujarnya.
Mudah-mudahan melalui kegiatan Orientasi Kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Tahun 2023 ini bisa dapat senantiasa menunjukan bahwa di Kabupaten Sambas, bisa lebih banyak penurunan angka stunting.
"Sesuai dengan harapan dari Pak Bupati, bahwa di tahun 2024 nanti di targetkan penurunan stunting 14 persen. Kalau bisa di bawah itu, dan Insya Allah kita upayakan target tersebut harus tercapai," harapnya.
Staf Wahana Visi Indonesia Kabupaten Sambas, Rika Oktaviana Pakpahan, mengatakan siap melakukan pendampingan TPK di Kabupaten Sambas ini, yang fokus pada kesejahteraan anak, untuk di Kabupaten Sambas masuk pada pendekatan perlindungan anak, untuk pendanaan dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
"Pada tahun 2023 ini Kabupaten Sambas mendapatkan kesempatan melalui projek PASTI yang turunan dari Perpres Nomor 72 Tahun 2021 terkait dengan percepatan penurunan stunting, maka Wahana Visi Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah, khususnya Kabupaten Sambas dalam percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Untuk lokus pendampingannya, kata Rika, ada di wilayah kerja di Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan Sambas.
"Tahun ini kami dari Wahana Visi Indonesia selaku mitra dari BKKBN, kami akan bekerjasama dan berkolaborasi dengan TPK melakukan aksi bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting," tutup Rika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023