Warga yang mudik melalui lintasan penyembrangan kapal kelotok Kecamatan Sungai Kakap daerah Parit Sarim menuju Kecamatan Teluk Pakedai daerah Sungai Nipah menjelang lebaran kali ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk penumpang di tahun ini tidak seperti penumpang di tahun sebelumnya, mungkin karena masih terdampak covid juga, meskipun masa pandemi sudah selesai, namun masih ada sedikit dampak pasca covid yang mengakibatkan beberapa masalah hingga menjadikan para pemudik terhambat," kata satu di antara nakhoda kapal Fauzi.

Fauzi mengatakan bahwa kurangnya penumpang kapal tahun ini juga disebabkan oleh masalah ekonomi seperti turunnya harga kelapa, turunnya harga pinang yang mana sejumlah orang yang tinggal di Kecamatan Teluk Pakedai ini rata-rata berpenghasilan sebagai petani.

"Masyarakat yang memang menghasilkan penghasilan dari situ jadi terhambat atau terkendala melakukan mudik, mau itu dari Ponianak ke Teluk Pakedai ataupun sebaliknya, tidak seperti 2 tahun sebelumnya," kata dia.

Dia juga mengatakan bahwa dalam satu hari jumlah penumpang yang menaiki kapal bisa mencapai 100 motor per hari hingga 250 motor per hari. Waktu paling ramainya yakni pagi hari dan juga sore hari.

"Kami berangkat juga tidak harus memaksakan hingga kapal terisi penuh. Untuk kapasitas kapalnya sendiri itu dapat memuat sebanyak 20 hingga 25 motor," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa untuk tarif yang diambil terhitung dari kendaraannya saja dengan tarif Rp5 ribu sekali jalan. Kemudian untuk sepeda motor dari Kota Pontianak yang membawa keranjang berisi muatan di belakang motor seperti sayuran, minyak, dan lain sebagainya terhitung tarifnya Rp12 ribu per motor.

Kemudian di tempat yang sama, satu di antara penumpang kapal Raja mengungkapkan bahwa dengan adanya kapal kelotok ini masyarakat Kecamatan Teluk Pakedai merasa sangat terbantu baik itu dulu sebelum ada kapal Fery maupun sekarang sesudah ada kapal Fery.
"Dulu sebelum ada Fery, hanya kapal ini saja yang ada, jadi kapal inilah yang membantu kami untuk menyebrang ke seberang sana, apalagi dulu orang hanya punya motor saja, tidak ada mobil, udah ada Fery barulah orang kampung mau punya mobil," kata dia.

Selain itu, dia juga menyampaikan harapannya untuk kedepannya terkait akses mudik yang masih kurang memadai di daerah Kecamatan Teluk Pakedai sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat saat mudik.

"Semoga kedepannya akses jalan baik itu dari Pontianak ke Teluk Pakedai, maupun sebaliknya itu segera diperbaiki agar perjalanan bolak-balik itu lebih enaklah, kemudian akses pelabuhan penyembrangan yang udah lumayan rusak ini di perbaiki oleh pemerintah, karena hanya ini satu-satunya akses jalan kami mau ke kota." ujarnya.

Pewarta: Dedi, Fiyya dan Ryan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023