Pebalap Mercedes Lewis Hamilton mengaku cukup puas meski hanya bisa finis di urutan keenam pada sesi kualifikasi Grand Prix Monako dengan catatan waktu terbaiknya adalah 1 menit 11,725 detik di Q3.

Dikutip dari AFP, Minggu, juara dunia tujuh kali itu mengatakan pembaruan yang dilakukan Mercedes untuk meningkatkan performa mobilnya membuatnya tetap merasa puas dan gembira.

"Terakhir kali saya sangat menikmati trek ini adalah pada 2007, 2008, dan hari-hari Formula 3 saya di sini, saya secara umum sangat menikmatinya," kata Hamilton.

"Ini akhir pekan yang luar biasa. Saya menyukai setiap detik di trek, bahkan mungkin lebih dari sebelumnya. Pada akhirnya, saya mendapatkan putaran yang sangat bagus dan saya pikir itu terasa sangat cepat. Saya bersyukur bisa merasakan momen itu secara penuh," imbuhnya.

Lebih lanjut, pebalap Inggris itu bicara soal kecelakaan kecil yang menimpanya di sesi latihan terakhir. Menurutnya, kesalahan teknis itu murni berasal dari dirinya sebagai pengemudi yang sempat mengabaikan saran dari tim, bukan dari mobil yang telah diperbarui.

Baca juga: Juara dunia Lewis Hamilton positif COVID-19

"Dari P1 ke P3 menurut saya bagus, tapi kemudian kami melakukan perubahan ke P3 yang rasanya kurang mulus -- lebih cepat di sektor tengah, tapi lebih lambat di sektor pertama dan terakhir," ungkap Hamilton.

"Hanya saja mobil terasa sangat sulit, saya benar-benar kesulitan untuk mengatur ban dan itu adalah pertama kalinya dalam sesi ini. Kami tahu mengapa (sebabnya) dan itu adalah keputusan yang saya ambil melawan penilaian semua orang - saya berusaha dan itu mungkin membuatnya semakin sulit," ujarnya menambahkan.

Meski demikian, ia mengatakan masih terlalu dini untuk mengevaluasi nilai paket pembaruan pada mobil W14 yang ia kendarai.

"Saya sangat berterima kasih kepada semua orang di pabrik - mereka telah bekerja sangat keras untuk membuat komponen ini untuk mobil. Dan saya senang tidak merusak komponen baru itu. Saya mematahkan sayap, dan saya minta maaf, tapi perubahan itu telah membantu perasaan (berkendara saya), dan rasanya seperti menuju ke arah yang benar," jelas Hamilton.


Baca juga: Max Verstappen diganjar penalti karena tabrakan dengan Hamilton di Monza
 

Lewis Hamilton mendedikasikan pole position dia dalam Grand Prix Belgia untuk "superhero" Chadwick Boseman, bintang film Black Panther yang meninggal dunia Jumat setelah empat tahun berjuang melawan kanker usus besar.

"Seorang superhero meninggal dunia tadi malam," kata Hamilton yang menjadi atlet Formula Satu kulit hitam satu-satunya kepada wartawan Sabtu setelah menduduki pole position setelah Mercedes-nya mencatat lap tercepat di lintasan Spa-Francorchamps.

"Itu sungguh memberatkan saya hari ini."

Karya Boseman merayakan para pelopor dan kultur Afrika-Amerika.

Perang paling terkenalnya, yakni menjadi King T'Challa dan alter ego pemusnah kejahatan Black Panther, menjadi film superhero yang berdukungan studio besar pertama yang umumnya diperankan para bintang Afrika-Amerika.

Film berpendapatan paling tinggi kedua di seluruh dunia pada 2018 itu dianggap sebagai tonggak bagi keberagaman rasial.

"Saya terkenang sewaktu saya kecil dulu, Superman adalah pahlawannya," kata Hamilton yang dia sendiri pembela vokal keberagaman dan kesetaraan rasial sejak pembunuhan George Floyd pada 25 Mei oleh seorang polisi kulit putih di Minneapolis.Baca selengkapnya: Hamilton abdikan "pole position" Belgia untuk Boseman "Black Panther"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023