Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan menegaskan kepada setiap ASN dan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) yang ada di kabupaten itu untuk terus mengedepankan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, dalam memaknai peringatan HUT ke-16 Kubu Raya tahun ini.
"Ini yang harus dipegang teguh oleh setiap ASN dan SKPD yang ada di Kubu Raya, selama ini kita terus menerapkan sistem dalam merumuskan kebijakan yang mendesak dan dianggap penting bagi masyarakat," kata Muda saat kegiatan upacara HUT ke-16 Kubu Raya di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Senin.
Muda mencontohkan, hingga saat ini Kubu Raya masih menunda pembangunan rumah dinas jabatan (bupati, wakil bupati, dan sekda), bahkan belum membangun gedung DPRD, adalah karena Kubu Raya lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang dianggap lebih penting daripada pembangunan gedung dan rumah dinas.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya cegah rabies dengan Puskeswan di Rasau Jaya
Muda menjelaskan bahwa penundaan pembangunan rumah dinas dan gedung DPRD tersebut disebabkan oleh pengalihan anggaran untuk mempercepat pelayanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Misalnya, pembangunan Puskesmas, Pustu, Polindes, perbaikan sekolah-sekolah, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur di berbagai kampung.
"Seiring dengan percepatan ini, manfaatnya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Infrastruktur telah mencapai kondisi yang stabil dengan tingkat kemajuan mencapai 70 persen. Hal ini tentunya berdampak signifikan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kubu Raya yang mencapai 68,91," tuturnya.
Selain itu, Muda menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini mencapai 5,48 persen, yang merupakan angka tertinggi di Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi Kubu Raya juga melebihi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
"Kondisi ini membuktikan kontribusi Kubu Raya dalam menopang ekonomi dan IPM Kalimantan Barat yang sangat signifikan. Dalam menghadapi kondisi ini, kita harus bernafaskan inovasi yang harus menjadi hal yang paling penting sehingga kita dapat merespons dengan cepat dan tepat, serta mengatasi setiap masalah dengan antisipasi yang lebih dini," katanya.
Muda menjelaskan bahwa di era digital saat ini, kita harus menguasai teknologi agar dapat mengatasi masalah pengangguran dengan cepat. Hingga saat ini, angka pengangguran di Kubu Raya sangat rendah, dan angka kemiskinan juga sangat rendah, yaitu sebesar 4,12 persen, yang merupakan yang terendah di Kalimantan Barat.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya implementasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK
"Selain itu, angka kemiskinan juga rendah di Kubu Raya, dan angka stunting terus mengalami penurunan setiap tahunnya berdasarkan metode elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Pada akhir tahun 2022, angka stunting di Kubu Raya hanya menyisakan 6,83 persen," kata Muda.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian saat ini menunjukkan bahwa Kubu Raya telah berupaya melakukan inovasi di berbagai sektor. Namun, yang paling penting adalah mengaplikasikan pencapaian tersebut di daerah lain. Banyak daerah yang telah belajar dari Kubu Raya.
"Penerapan sistem Cash Management System (CMS) non tunai di seluruh desa sejak tahun 2020 telah berhasil mengurangi penyalahgunaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD). Selain itu, sistem informasi berbasis geospasial yang diterapkan sejak tahun 2022 telah memberikan dampak positif pada pembangunan di Kubu Raya," jelasnya.
Baca juga: Muda ajak pemilih pemula edukasi masyarakat dengan media sosial
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Ini yang harus dipegang teguh oleh setiap ASN dan SKPD yang ada di Kubu Raya, selama ini kita terus menerapkan sistem dalam merumuskan kebijakan yang mendesak dan dianggap penting bagi masyarakat," kata Muda saat kegiatan upacara HUT ke-16 Kubu Raya di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Senin.
Muda mencontohkan, hingga saat ini Kubu Raya masih menunda pembangunan rumah dinas jabatan (bupati, wakil bupati, dan sekda), bahkan belum membangun gedung DPRD, adalah karena Kubu Raya lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang dianggap lebih penting daripada pembangunan gedung dan rumah dinas.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya cegah rabies dengan Puskeswan di Rasau Jaya
Muda menjelaskan bahwa penundaan pembangunan rumah dinas dan gedung DPRD tersebut disebabkan oleh pengalihan anggaran untuk mempercepat pelayanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Misalnya, pembangunan Puskesmas, Pustu, Polindes, perbaikan sekolah-sekolah, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur di berbagai kampung.
"Seiring dengan percepatan ini, manfaatnya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Infrastruktur telah mencapai kondisi yang stabil dengan tingkat kemajuan mencapai 70 persen. Hal ini tentunya berdampak signifikan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kubu Raya yang mencapai 68,91," tuturnya.
Selain itu, Muda menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini mencapai 5,48 persen, yang merupakan angka tertinggi di Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi Kubu Raya juga melebihi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
"Kondisi ini membuktikan kontribusi Kubu Raya dalam menopang ekonomi dan IPM Kalimantan Barat yang sangat signifikan. Dalam menghadapi kondisi ini, kita harus bernafaskan inovasi yang harus menjadi hal yang paling penting sehingga kita dapat merespons dengan cepat dan tepat, serta mengatasi setiap masalah dengan antisipasi yang lebih dini," katanya.
Muda menjelaskan bahwa di era digital saat ini, kita harus menguasai teknologi agar dapat mengatasi masalah pengangguran dengan cepat. Hingga saat ini, angka pengangguran di Kubu Raya sangat rendah, dan angka kemiskinan juga sangat rendah, yaitu sebesar 4,12 persen, yang merupakan yang terendah di Kalimantan Barat.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya implementasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK
"Selain itu, angka kemiskinan juga rendah di Kubu Raya, dan angka stunting terus mengalami penurunan setiap tahunnya berdasarkan metode elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Pada akhir tahun 2022, angka stunting di Kubu Raya hanya menyisakan 6,83 persen," kata Muda.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian saat ini menunjukkan bahwa Kubu Raya telah berupaya melakukan inovasi di berbagai sektor. Namun, yang paling penting adalah mengaplikasikan pencapaian tersebut di daerah lain. Banyak daerah yang telah belajar dari Kubu Raya.
"Penerapan sistem Cash Management System (CMS) non tunai di seluruh desa sejak tahun 2020 telah berhasil mengurangi penyalahgunaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD). Selain itu, sistem informasi berbasis geospasial yang diterapkan sejak tahun 2022 telah memberikan dampak positif pada pembangunan di Kubu Raya," jelasnya.
Baca juga: Muda ajak pemilih pemula edukasi masyarakat dengan media sosial
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023