Sejumlah organisasi masyarakat sipil (OMS) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, bakal ikut Festival Inovasi OMS (FIO) 2023 pada Sabtu (22/7) sebagai bentuk partisipasi ormas dalam membangun daerah.
"Festival perdana ini akan dilaksanakan di Kantor Wali Kota Singkawang dan dibuka Pj Wali Kota Singkawang Sumastro, sekaligus menjadi pembicara untuk mengawali talkshow dengan tema Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam Pembangunan Daerah," kata Field Coordinator USAID Madani Kota Singkawang Mariamah Achmad di Singkawang, Jumat.
Menurut dia, festival ini akan diikuti sejumlah OMS dengan latar belakang beragam di bidang kesehatan, pendidikan, pendampingan hukum, buruh, UMKM, media kreatif, dan sebagainya. Berbagai macam kegiatan akan dilaksanakan dalam acara sehari ini, di antaranya pameran, talkshow, mural, donor darah, dan pertunjukan seni budaya.
Festival ini diselenggarakan oleh Forum Bersama Rakyat Harmoni (ForBerani) dengan mengajak UMKM, perguruan tinggi, dan sekolah inklusif untuk berkolaborasi dalam pameran guna mempromosikan organisasi. Misalnya, dengan menampilkan profil lembaganya, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, cerita-cerita praktik baik, dan produk-produk kelompok binaan kepada masyarakat luas.
"Berbagai komunitas juga terlibat dalam pertunjukan seni budaya menampilkan talenta dan kreasi berbasis suara komunitas. Mereka akan menampilkan berbagai tarian tradisional dan modern, qasidah, pencak silat, hadrah, fashion show, dongeng, ceramah dai cilik, dan pertunjukan menarik lainnya, lebih membanggakan lagi adalah anak berkebutuhan khusus turut tampil pada acara ini," tuturnya.
Menurut dia, berdasarkan informasi Bakesbangpol Kota Singkawang, terdapat 121 OMS yang terdata dengan berbagai latar belakang. Saat ini OMS memerlukan dukungan peningkatan kapasitas dan lingkungan pendukung yang kondusif sehingga dapat duduk setara sebagai mitra pembangunan dengan pemerintah dan pihak swasta.
"Ini tentu menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah daerah sebagai pengelola pemerintahan untuk merangkul semua pihak. Dengan Festival Inovasi OMS pertama ini, kita berharap OMS dapat lebih terbuka dan lebih dekat dengan pemerintah terutama menjadi mitra positif pembangunan," katanya.
Mariamah menambahkan, OMS merupakan sumber daya pembangunan yang harus dikembangkan dan diberdayakan. OMS adalah keniscayaan yang ada di tengah kehidupan bermasyarakat di Kota Singkawang, dan di semua tempat di Indonesia.
Festival Inovasi OMS pertama di Kota Singkawang ini, kata dia, diharapkan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah OMS menampilkan kiprah lembaganya, memperkuat jaringan dan kerja sama kepada semua pihak juga kepada masyarakat luas.
"Selain itu, juga kita harapkan terbangun hubungan yang saling menguatkan, dan pelibatan OMS dalam pembangunan menjadi syarat yang wajib dilakukan di Kota Singkawang ke depan sebagai bentuk implementasi unsur tiga pilar pembangunan: pemerintah, swasta, dan masyarakat," kata Mariamah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Festival perdana ini akan dilaksanakan di Kantor Wali Kota Singkawang dan dibuka Pj Wali Kota Singkawang Sumastro, sekaligus menjadi pembicara untuk mengawali talkshow dengan tema Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam Pembangunan Daerah," kata Field Coordinator USAID Madani Kota Singkawang Mariamah Achmad di Singkawang, Jumat.
Menurut dia, festival ini akan diikuti sejumlah OMS dengan latar belakang beragam di bidang kesehatan, pendidikan, pendampingan hukum, buruh, UMKM, media kreatif, dan sebagainya. Berbagai macam kegiatan akan dilaksanakan dalam acara sehari ini, di antaranya pameran, talkshow, mural, donor darah, dan pertunjukan seni budaya.
Festival ini diselenggarakan oleh Forum Bersama Rakyat Harmoni (ForBerani) dengan mengajak UMKM, perguruan tinggi, dan sekolah inklusif untuk berkolaborasi dalam pameran guna mempromosikan organisasi. Misalnya, dengan menampilkan profil lembaganya, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, cerita-cerita praktik baik, dan produk-produk kelompok binaan kepada masyarakat luas.
"Berbagai komunitas juga terlibat dalam pertunjukan seni budaya menampilkan talenta dan kreasi berbasis suara komunitas. Mereka akan menampilkan berbagai tarian tradisional dan modern, qasidah, pencak silat, hadrah, fashion show, dongeng, ceramah dai cilik, dan pertunjukan menarik lainnya, lebih membanggakan lagi adalah anak berkebutuhan khusus turut tampil pada acara ini," tuturnya.
Menurut dia, berdasarkan informasi Bakesbangpol Kota Singkawang, terdapat 121 OMS yang terdata dengan berbagai latar belakang. Saat ini OMS memerlukan dukungan peningkatan kapasitas dan lingkungan pendukung yang kondusif sehingga dapat duduk setara sebagai mitra pembangunan dengan pemerintah dan pihak swasta.
"Ini tentu menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah daerah sebagai pengelola pemerintahan untuk merangkul semua pihak. Dengan Festival Inovasi OMS pertama ini, kita berharap OMS dapat lebih terbuka dan lebih dekat dengan pemerintah terutama menjadi mitra positif pembangunan," katanya.
Mariamah menambahkan, OMS merupakan sumber daya pembangunan yang harus dikembangkan dan diberdayakan. OMS adalah keniscayaan yang ada di tengah kehidupan bermasyarakat di Kota Singkawang, dan di semua tempat di Indonesia.
Festival Inovasi OMS pertama di Kota Singkawang ini, kata dia, diharapkan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah OMS menampilkan kiprah lembaganya, memperkuat jaringan dan kerja sama kepada semua pihak juga kepada masyarakat luas.
"Selain itu, juga kita harapkan terbangun hubungan yang saling menguatkan, dan pelibatan OMS dalam pembangunan menjadi syarat yang wajib dilakukan di Kota Singkawang ke depan sebagai bentuk implementasi unsur tiga pilar pembangunan: pemerintah, swasta, dan masyarakat," kata Mariamah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023