Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar terus gencar mengenalkan pangan lokal sejak dini melalui program Gerakan Sadar Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Goes to School.

"Program B2SA sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi pangan yang bergizi khususnya di kalangan anak-anak, " ujar ungkap Jamiah selaku Analis Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kalbar kegiatan edukasi pangan B2SA Goes to School di Kuburan Raya, Jumat.

Ia menjelaskan anak-anak sedari dini harus dikenalkan dengan pangan lokal yang bergizi dan seimbang. Sebab saat ini ada kecenderungan anak-anak lebih senang mengonsumsi makanan cepat saji.

“Anak-anak saat ini, khususnya yang tinggal di kota kalau kita perhatikan lebih suka konsumsi makanan cepat saji. Perlu kita tanamkan jangan terus-terus mengonsumsi makanan seperti itu,” jelas dia.

Ia meminta para pihak termasuk orang tua dan pihak sekolah agar anak-anak lebih banyak dikenalkan dengan pangan lokal yang bergizi dan seimbang, seperti sayur dan buah yang dikonsumsi dengan jenis yang beragam dan dikonsumsi setiap hari. Buah lokal  perlu untuk lebih sering disajikan kepada anak-anak.

“Buah tidak harus yang diimpor, padahal banyak buah lokal seperti pisang, pepaya, buah naga dan lain sebagainya,” tuturnya.

Untuk sumber protein, dirinya juga mendorong untuk tidak hanya mengandalkan satu jenis pangan saja, melainkan bisa lebih beragam. Tak hanya protein hewani melainkan juga nabati.

“Tidak hanya ayam, ada telur, ikan, tempe, tahu, kerang, berbagai jenis pangan lokal kita,” tuturnya.

Terkait program B2SA Goes to School, setidaknya ada empat sekolah yang dikunjungi dalam edukasi konsumsi pangan B2SA tersebut, yakni dua SD di Kabupaten Bengkayang, satu SD masing-masing di Pontianak dan Kubu Raya.

Dalam edukasi ini pihaknya menekankan konsumsi pangan B2SA berbasis sumber daya lokal. Pangan lokal yang pihaknya dorong melalui program ini salah satunya adalah sumber makanan karbohidrat selain beras.

"Beras bisa diganti ubi atau sagu, kalau biasanya makan ubi kayu kembangkan ubi kayu, kalau masyarakat terbiasa makan jagung kita dorong untuk mengonsumsi jagung,” kata dia.

Edukasi ini juga menekankan konsumsi buah dan sayur, serta protein nabati dan hewani guna mencapai gizi yang seimbang. tentunya, sumber makanan tersebut amat beragam dan bisa dikonsumsi secara bergantian.

Dalam kegiatan B2SA Goes to School, anak-anak diajak untuk berkenalan dengan pangan dengan cara-cara yang interaktif, p, permainan disampaikan melalui dongeng.

"Kami berharap kegiatan ini bisa berdampak baik pada kesadaran anak untuk mengonsumsi pangan bergizi seimbang, beragam, dan aman, " kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinas Pangan Kalbar kenalkan pangan lokal sejak dini

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023