Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disket Pangan) Provinsi Kalimanan Barat (Kalbar) Herti Herwati menyebutkan stok beras di Kalbar saat ini cukup dan dipastikan bisa mencapai enam bulan ke depan.
"Stok beras cukup dan masih untuk enam bulan ke depan," ujar Herti, di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa untuk pemenuhan ketersediaan stok beras pihaknya tidak terpaku dari Kalbar. Namun menurutnya kalau dari lokal bisa memenuhi itu jauh lebih baik dan diutamakan.
"Untuk itulah saya terus berkoordinasi dengan OPD terkait, seperti Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk memastikan produksi dalam memenuhi kebutuhan beras lokal," ujar dia pula.
Dia menambahkan selain bisa memenuhi kebutuhan beras di Kalbar setiap bulannya sekitar 44.000 ton, pengendalian harga terus dilakukan dan dipantau agar stabil.
"Bentuk pengendalian seperti gelar pangan murah. Tahun ini target 25 kali dan sasaran utama daerah yang indeks harganya tinggi, termasuk daerah yang dicatat inflasinya yakni Kota Pontianak, Singkawang, dan Kabupaten Sintang," kata dia lagi.
Pihaknya juga terus memastikan naik dan turunnya disebabkan oleh apa saja agar bisa intervensi. Ia mencontohkan seperti jika ongkos kirim atau biaya logistik tinggi, bisa dilakukan subsidi biaya angkut.
"Dengan subsidi itu untuk memastikan juga harga di tengah masyarakat tidak ikut naik dampak ongkos naik, karena terganggunya distribusi atau lainnya," kata dia pula.
Berdasarkan pantauan di lapangan harga beras seperti di Kota Pontianak untuk medium sekitar Rp14. 000 per kilogram. Sedangkan untuk premium mulai Rp15. 000-Rp18. 000 per kilogram.