Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan peran Pangandaran Integrated Aquarium Marine and Research Institute (Piamari) untuk meningkatkan literasi pentingnya mitigasi bencana alam bagi generasi muda.

"Keberadaan Piamari di lokasi yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, memiliki urgensi sebagai pusat pengembangan SDM. Selain itu nilai strategis dan fungsi Piamari adalah mengenali karakteristik pesisir Selatan Jawa, Sumatera dan Samudera Hindia," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP), I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat.

Melalui kegiatan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana tsunami ini, diharapkan dapat memberikan edukasi dan pemahaman terkait bencana tsunami serta pemicu, upaya strategi mitigasi bencana tsunami, pengenalan jalur evakuasi dan lokasi-lokasi evakuasi tsunami di Pangandaran, serta simulasi kesiapsiagaan saat bencana tsunami.

"Karena dampak yang terjadi akibat bencana alam bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam penyelesaiannya, namun juga menuntut keterlibatan para ahli dari berbagai bidang untuk melakukan kajian sesuai dengan kepakaran masing-masing, serta peran aktif masyarakat," ujarnya.

Baca juga: BPBD Kabupaten Kayong Utara siagakan petugas hadapi banjir

Pangandaran, lanjut dia, selain memiliki potensi kebencanaan, juga merupakan salah satu objek wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini memiliki daya tarik wisata meliputi keindahan pantai, serta taman laut yang memungkinkan pengunjung untuk melakukan berbagai aktivitas.

Untuk itu, manajemen bahaya dibutuhkan pada semua kawasan wisata termasuk kawasan wisata Pangandaran, untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung agar keberlanjutan wisata pada kawasan tersebut dapat terlaksana.

Sementara itu pemerintah daerah melalui Kecamatan Pangandaran juga berharap pelatihan mitigasi bencana juga terlaksana kepada pengelola hotel di kawasan wisata Pangandaran.
 

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan mitigasi atau mengurangi risiko dan mempersiapkan diri dalam menghadapi terjadinya bencana baik itu bencana alam maupun nonalam.

"Kunci utama yaitu melakukan mitigasi bencana, upaya pencegahan bencana jangan sampai terlambat," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.

Disampaikan Wahyudi, masyarakat harus terlebih dahulu menumbuhkan kesadaran dan pemahaman terhadap risiko bencana, sehingga perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam baik pencegahan maupun penanganan bencana.

Menurutnya, dalam mitigasi bencana pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri perlu melibatkan semua pihak termasuk kerjasama dengan lapisan masyarakat.

Dia menambahkan, berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2022, Kabupaten Kapuas Hulu rawan terhadap bencana hidrometeorologi ke 246 dari 514 kabupaten kota di Indonesia. Baca selengkapnya: Masyarakat Kapuas Hulu diajak melakukan mitigasi hadapi bencana

 

Pewarta: Sinta Ambarwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023