Jakarta (ANTARA) - Delegasi pejabat dan ahli dalam bidang mitigasi bencana Republik Fiji merampungkan studi mitigasi bencana ke sejumlah tempat di Indonesia dalam agenda yang dirancang bersama Pemerintah RI dan Australia.
Menteri Pengembangan Desa, Pembangunan Maritim dan Penanggulangan Bencana Republik Fiji, Sakiasi Raisevu Ditoka, memimpin delegasi Fiji dalam kunjungan ke Indonesia pada 8—13 September tersebut, demikian menurut pernyataan tertulis Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diterima Jumat.
“Australia, Indonesia, dan Fiji adalah tetangga, rekan, dan teman dekat. Kami senang Menteri Ditoka dan delegasinya berkunjung ke Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait mitigasi risiko bencana,” ucap Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.
Williams mengatakan, kunjungan tersebut merupakan momentum saling belajar antara Fiji, Indonesia, dan Australia dalam aspek mitigasi risiko bencana serta untuk memajukan pertukaran ilmu dan kerja sama antar-institusi.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Ditoka dan delegasi bertemu pejabat Kementerian Luar Negeri RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta direktur eksekutif ASEAN Humanitarian Assistance (AHA Centre).
Menteri Fiji tersebut juga menyampaikan pernyataan kunci dalam pembukaan Asian Disaster Management and Civil Protection Expo and Conference (ADEXCO) dan Forum Global untuk Ketahanan Berkelanjutan ke-2 (GFSR2) di Jakarta.
Setelah Jakarta, Ditoka dan delegasi berkunjung ke Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur, di mana mereka bertemu Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto.
Di Kupang, delegasi Fiji turut bertemu komunitas lokal yang membina desa tangguh bencana serta menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan kebencanaan, dalam rangka mempelajari pembinaan mitigasi bencana di tingkat desa.
Menurut Williams, Australia terus berkolaborasi dengan Indonesia dalam kerja sama pembangunan kawasan Pasifik, termasuk dengan saling berbagi ilmu dan pengalaman, seperti yang ditunjukkan melalui kunjungan delegasi Fiji.
Kunjungan tersebut juga didukung program SIAP SIAGA – kemitraan Australia-Indonesia dalam mitigasi risiko bencana – yang bertujuan menguatkan kesiapsiagaan bencana dan kemampuan tanggap bencana di Indonesia serta memperkuat kerja sama kemanusiaan di tingkat kawasan.