Sinar Mas Agribusiness and Food melalui PT Agrolestari Mandiri mendukung sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dihadiri Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Nanga Tayap dan perwakilan 20 desa.
Kegiatan tersebut membahas lebih lanjut implementasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) No.1/2022 tentang pembukaan lahan perladangan berbasis kearifan lokal.
Dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa pembukaan lahan dapat dilakukan dengan cara pembakaran terbatas dan terkendali, demi mencegah kebakaran yang lebih luas.
Penerapan cara tersebut di antaranya dengan membuat sekat bakar; menyediakan peralatan pemadaman api; memberi tahu pemilik lahan sekitar; pembakaran dilakukan bergiliran; serta wajib diketahui oleh pemerintah desa setempat. Lahan yang dibuka pun hanya boleh ditanami padi, palawija, dan sayur-mayur.
Kapolsek Nanga Tayap Ipda Shandy C. Sulu yang menjadi narasumber utama dalam sosialisasi ini, menyampaikan imbauan Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar tentang peningkatan kewaspadaan dalam pembukaan lahan.
Menurutnya, meskipun masyarakat dapat membuka lahan dengan cara terbatas dan terkendali, tetapi sebaiknya ditunda mempertimbangkan cuaca ekstrem.
“Kami berharap pemerintah desa mampu menyampaikan peraturan ini ke masing-masing warganya,” ujarnya.
Di tempat terpisah, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food area Kalimantan Barat, Susanto Yang, menjelaskan bahwa pihaknya mendukung upaya pemerintah daerah dalam sosialisasi pencegahan karhutla. Menurutnya, sosialisasi secara intensif dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan karhutla terutama di tengah ancaman El Nino.
“Sosialisasi ini penting untuk mengingatkan masyarakat yang hendak membuka lahan, agar cara kearifan lokal dapat diterapkan secara bertanggung jawab dan memerhatikan dampak yang lebih luas. Kami mendukung upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mewujudkan area bebas karhutla,” ujarnya.
Susanto memaparkan, selain mendukung kegiatan sosialisasi, Sinar Mas Agribusiness and Food juga melakukan upaya terpadu pencegahan karhutla.
Beberapa program yang telah dilakukan di Provinsi Kalbar antara lain apel siaga, pelatihan petugas pemadam kebakaran, patroli rutin, serta penggunaan teknologi seperti aplikasi pemantau titik panas GeoSMART dan pemasangan CCTV di area rawan karhutla.
Camat Nanga Tayap Drs. Monri mengatakan, kewaspadaan dalam pencegahan karhutla harus benar-benar ditingkatkan. Terlebih lagi, berdasarkan keterangan Manggala Agni, Kecamatan Nanga Tayap menjadi area yang rentan mengalami karhutla ketika cuaca ekstrem.
“Sosialisasi ini penting untuk dilakukan mengingat prediksi cuaca ekstrem yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Semoga sosialisasi ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat membuka ladang dengan lebih waspada. Kita harus meningkatkan koordinasi antarpihak,” ucapnya.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi dari masyarakat, salah satunya dari pihak Majelis Adat Budaya Melayu (MABM). Mujahidin selaku ketua MABM menyambut baik upaya PT Agrolestari Mandiri yang mendukung pencegahan karhutla di area Nanga Tayap.
“Kami berharap bukan PT Agrolestari Mandiri saja yang aktif melakukan pencegahan karhutla, tetapi seluruh pihak juga harus turut serta dan membangun koordinasi bersama,” ungkapnya.
Setiap perwakilan desa dibagikan baliho berisi poin-poin utama Perda Provinsi Kalbar No.1/2022 untuk dipasang di desa masing-masing guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Sosialisasi pencegahan karhutla secara berkala akan terus dilakukan oleh pemerintah daerah demi terwujudnya area bebas karhutla.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Kegiatan tersebut membahas lebih lanjut implementasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) No.1/2022 tentang pembukaan lahan perladangan berbasis kearifan lokal.
Dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa pembukaan lahan dapat dilakukan dengan cara pembakaran terbatas dan terkendali, demi mencegah kebakaran yang lebih luas.
Penerapan cara tersebut di antaranya dengan membuat sekat bakar; menyediakan peralatan pemadaman api; memberi tahu pemilik lahan sekitar; pembakaran dilakukan bergiliran; serta wajib diketahui oleh pemerintah desa setempat. Lahan yang dibuka pun hanya boleh ditanami padi, palawija, dan sayur-mayur.
Kapolsek Nanga Tayap Ipda Shandy C. Sulu yang menjadi narasumber utama dalam sosialisasi ini, menyampaikan imbauan Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar tentang peningkatan kewaspadaan dalam pembukaan lahan.
Menurutnya, meskipun masyarakat dapat membuka lahan dengan cara terbatas dan terkendali, tetapi sebaiknya ditunda mempertimbangkan cuaca ekstrem.
“Kami berharap pemerintah desa mampu menyampaikan peraturan ini ke masing-masing warganya,” ujarnya.
Di tempat terpisah, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food area Kalimantan Barat, Susanto Yang, menjelaskan bahwa pihaknya mendukung upaya pemerintah daerah dalam sosialisasi pencegahan karhutla. Menurutnya, sosialisasi secara intensif dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan karhutla terutama di tengah ancaman El Nino.
“Sosialisasi ini penting untuk mengingatkan masyarakat yang hendak membuka lahan, agar cara kearifan lokal dapat diterapkan secara bertanggung jawab dan memerhatikan dampak yang lebih luas. Kami mendukung upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mewujudkan area bebas karhutla,” ujarnya.
Susanto memaparkan, selain mendukung kegiatan sosialisasi, Sinar Mas Agribusiness and Food juga melakukan upaya terpadu pencegahan karhutla.
Beberapa program yang telah dilakukan di Provinsi Kalbar antara lain apel siaga, pelatihan petugas pemadam kebakaran, patroli rutin, serta penggunaan teknologi seperti aplikasi pemantau titik panas GeoSMART dan pemasangan CCTV di area rawan karhutla.
Camat Nanga Tayap Drs. Monri mengatakan, kewaspadaan dalam pencegahan karhutla harus benar-benar ditingkatkan. Terlebih lagi, berdasarkan keterangan Manggala Agni, Kecamatan Nanga Tayap menjadi area yang rentan mengalami karhutla ketika cuaca ekstrem.
“Sosialisasi ini penting untuk dilakukan mengingat prediksi cuaca ekstrem yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Semoga sosialisasi ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat membuka ladang dengan lebih waspada. Kita harus meningkatkan koordinasi antarpihak,” ucapnya.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi dari masyarakat, salah satunya dari pihak Majelis Adat Budaya Melayu (MABM). Mujahidin selaku ketua MABM menyambut baik upaya PT Agrolestari Mandiri yang mendukung pencegahan karhutla di area Nanga Tayap.
“Kami berharap bukan PT Agrolestari Mandiri saja yang aktif melakukan pencegahan karhutla, tetapi seluruh pihak juga harus turut serta dan membangun koordinasi bersama,” ungkapnya.
Setiap perwakilan desa dibagikan baliho berisi poin-poin utama Perda Provinsi Kalbar No.1/2022 untuk dipasang di desa masing-masing guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Sosialisasi pencegahan karhutla secara berkala akan terus dilakukan oleh pemerintah daerah demi terwujudnya area bebas karhutla.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023