Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan energi bangsa serta kearifan lokal harus diaktualisasikan dan diselaraskan dengan berbagai perubahan global.
"Kebinekaan adalah potensi energi bangsa yang wajib kita pupuk dan kembangkan bersama agar menjadi akumulasi kekuatan positif serta menjadi wahana menuju kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang lebih sejahtera, berkeadilan, guyub rukun, dan aman damai," kata Sultan dalam sambutan saat upacara peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di halaman Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta, Kamis.
Menurut Sultan, adaptasi sosial perlu untuk membuka pintu pemikiran berlandaskan nilai dan etika kemanusiaan agar setiap pembangunan dapat mendukung pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia.
Gubernur DIY berharap momentum HUT Ke-78 RI dengan tema Terus Melaju untuk Indonesia Maju ini dapat dimaknai sebagai semangat untuk menempuh perubahan ke arah yang lebih baik dalam setiap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sultan mengatakan bahwa suasana guyub rukun dan kerja bersama telah diteladankan oleh para pendiri bangsa tatkala berjuang bersama di Republik Yogya pada tahun 1945—1949.
Menurut dia, perjuangan merebut kemerdekaan jelas tergambar dalam sengkalan tahun 1945 Bajraning Pakarti Pambukaning Agesang, yaitu melalui perjuangan fisik bersenjata untuk mencapai kehidupan berbangsa yang merdeka.
Pada masa sekarang ini, kata dia, perjuangan itu harus terus dilanjutkan agar bangsa Indonesia dapat hidup terhormat dalam kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan.
"Harus kita akui bahwa masalah, tantangan, dan jawaban dalam masa revolusi dahulu memang jauh berbeda dengan zaman sekarang. Namun, satu hal yang tidak boleh berubah, ialah jiwa dan semangat sebagai pejuang, yang tetap diperlukan sepanjang zaman," kata Sultan HB X.
Pembangunan bangsa, menurut dia, memerlukan sikap kepahlawanan dan kegigihan pejuang serta keteladanan pemimpin.
Sultan memandang perlu tindak lanjut yang lebih cepat atas pencapaian yang telah diraih Indonesia sehingga menjadi tugas bangsa untuk melanjutkan gerakan pembangunan dengan aksi nyata yang progresif dan berkelanjutan.
"Dengan pandangan reflektif seperti itu, marilah kita bangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan kerja bersama yang menandai peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ini dengan penuh rasa syukur. Bersama-sama, marilah kita perkokoh prinsip satyawacana, satunya kata dan perbuatan, dengan melibatkan seluruh komponen bangsa," kata Sultan.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia (RI) menyampaikan pamit, karena tahun ini menjadi upacara terakhir pada masa jabatannya sebagai Gubernur Kalbar periode 2019-2023.
"Dalam momen yang berarti ini, saya menyampaikan pernyataan pamit karena akan menyelesaikan masa jabatan sebagai gubernur. Dengan rasa syukur dan hormat, saya ingin menyampaikan bahwa masa jabatan saya sebagai Gubernur Kalimantan Barat akan segera berakhir, sudah menjadi suatu kehormatan besar bagi saya dapat melayani dan berkontribusi untuk daerah ini selama ini," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, dirinya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh masyarakat Kalbar atas dukungan, kerja sama, dan semangat gotong royong yang telah dibagikan selama ini.
"Bersama-sama, kita telah menghadapi berbagai tantangan dan meraih prestasi demi kemajuan daerah ini. Semua capaian ini tidak mungkin terjadi tanpa partisipasi dan dukungan penuh dari masyarakat yang saya cintai," katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerja, staf pemerintahan, dan seluruh mitra yang telah bekerja keras dan kompak dalam mewujudkan visi dan program pembangunan Kalimantan Barat. "Bersama-sama, kita telah menjalani perjalanan panjang untuk mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat," katanya.
Pada upacara HUT ke-78 RI tersebut, Sutarmidji juga menyampaikan bahwa tema HUT RI "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju", menjadi momentum penting untuk merayakan kemerdekaan negara dan menginspirasi semangat kemajuan. Baca juga: Gubernur Kalbar pimpin upacara HUT-78 RI pada akhir masa jabatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kebinekaan adalah potensi energi bangsa yang wajib kita pupuk dan kembangkan bersama agar menjadi akumulasi kekuatan positif serta menjadi wahana menuju kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang lebih sejahtera, berkeadilan, guyub rukun, dan aman damai," kata Sultan dalam sambutan saat upacara peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di halaman Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta, Kamis.
Menurut Sultan, adaptasi sosial perlu untuk membuka pintu pemikiran berlandaskan nilai dan etika kemanusiaan agar setiap pembangunan dapat mendukung pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia.
Gubernur DIY berharap momentum HUT Ke-78 RI dengan tema Terus Melaju untuk Indonesia Maju ini dapat dimaknai sebagai semangat untuk menempuh perubahan ke arah yang lebih baik dalam setiap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sultan mengatakan bahwa suasana guyub rukun dan kerja bersama telah diteladankan oleh para pendiri bangsa tatkala berjuang bersama di Republik Yogya pada tahun 1945—1949.
Menurut dia, perjuangan merebut kemerdekaan jelas tergambar dalam sengkalan tahun 1945 Bajraning Pakarti Pambukaning Agesang, yaitu melalui perjuangan fisik bersenjata untuk mencapai kehidupan berbangsa yang merdeka.
Pada masa sekarang ini, kata dia, perjuangan itu harus terus dilanjutkan agar bangsa Indonesia dapat hidup terhormat dalam kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan.
"Harus kita akui bahwa masalah, tantangan, dan jawaban dalam masa revolusi dahulu memang jauh berbeda dengan zaman sekarang. Namun, satu hal yang tidak boleh berubah, ialah jiwa dan semangat sebagai pejuang, yang tetap diperlukan sepanjang zaman," kata Sultan HB X.
Pembangunan bangsa, menurut dia, memerlukan sikap kepahlawanan dan kegigihan pejuang serta keteladanan pemimpin.
Sultan memandang perlu tindak lanjut yang lebih cepat atas pencapaian yang telah diraih Indonesia sehingga menjadi tugas bangsa untuk melanjutkan gerakan pembangunan dengan aksi nyata yang progresif dan berkelanjutan.
"Dengan pandangan reflektif seperti itu, marilah kita bangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan kerja bersama yang menandai peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ini dengan penuh rasa syukur. Bersama-sama, marilah kita perkokoh prinsip satyawacana, satunya kata dan perbuatan, dengan melibatkan seluruh komponen bangsa," kata Sultan.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia (RI) menyampaikan pamit, karena tahun ini menjadi upacara terakhir pada masa jabatannya sebagai Gubernur Kalbar periode 2019-2023.
"Dalam momen yang berarti ini, saya menyampaikan pernyataan pamit karena akan menyelesaikan masa jabatan sebagai gubernur. Dengan rasa syukur dan hormat, saya ingin menyampaikan bahwa masa jabatan saya sebagai Gubernur Kalimantan Barat akan segera berakhir, sudah menjadi suatu kehormatan besar bagi saya dapat melayani dan berkontribusi untuk daerah ini selama ini," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, dirinya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh masyarakat Kalbar atas dukungan, kerja sama, dan semangat gotong royong yang telah dibagikan selama ini.
"Bersama-sama, kita telah menghadapi berbagai tantangan dan meraih prestasi demi kemajuan daerah ini. Semua capaian ini tidak mungkin terjadi tanpa partisipasi dan dukungan penuh dari masyarakat yang saya cintai," katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerja, staf pemerintahan, dan seluruh mitra yang telah bekerja keras dan kompak dalam mewujudkan visi dan program pembangunan Kalimantan Barat. "Bersama-sama, kita telah menjalani perjalanan panjang untuk mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat," katanya.
Pada upacara HUT ke-78 RI tersebut, Sutarmidji juga menyampaikan bahwa tema HUT RI "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju", menjadi momentum penting untuk merayakan kemerdekaan negara dan menginspirasi semangat kemajuan. Baca juga: Gubernur Kalbar pimpin upacara HUT-78 RI pada akhir masa jabatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023