Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson Azroi berkomitmen melanjutkan program pembangunan yang dirancang pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2018-2023, Sutarmidji-Ria Norsan yang bermuara pada peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Saya akan melanjutkan program pembangunan Gubernur Sujarmidji yang sudah jelas terlihat mapu menaikkan IPM Kalbar,” kata Harrison usai dilantik menjadi Penjabat Gubernur Kalbar oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan serangkaian program pembangunan yang dirancang pemerintah provinsi Kalbar telah meningkatkan IPM Kalbar sebesar 0,78 poin pada 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut IPM Kalbar pada 2022 sebesar 68,63 poin, meningkat dari angka IPM pada 2021 yakni 67,90 poin.
Angka IPM mampu menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Selain itu, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Ada tiga dimensi dasar untuk mengukur IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Harrison yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Kalbar juga menyatakan komitmen netralitasnya dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 2024.
“Saya berkomitmen menjaga netralitas dalam pemilu sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan,” kata pria kelahiran Palembang, 8 Agustus 1966 ini.
Selain melantik Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson Azroi, Mendagri juga melantik delapan penjabat gubernur lainnya yakni Bey T. Machmuddin sebagai Pj Gubernur Jawa Barat, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah, Mayor Jenderal TNI (Purn) Hassanudin sebagai Pj Gubernur Sumatera Utara, Irjen Pol. Sang Made Mahendra Jaya sebagai Pj Gubernur Bali.
Berikutnya, Ridwan Rumasukun sebagai Pj Gubernur Papua, Ayodhia Kalake sebagai Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur, Andap Budhi Revianto sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bachtiar Baharuddin sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Saya akan melanjutkan program pembangunan Gubernur Sujarmidji yang sudah jelas terlihat mapu menaikkan IPM Kalbar,” kata Harrison usai dilantik menjadi Penjabat Gubernur Kalbar oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan serangkaian program pembangunan yang dirancang pemerintah provinsi Kalbar telah meningkatkan IPM Kalbar sebesar 0,78 poin pada 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut IPM Kalbar pada 2022 sebesar 68,63 poin, meningkat dari angka IPM pada 2021 yakni 67,90 poin.
Angka IPM mampu menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Selain itu, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Ada tiga dimensi dasar untuk mengukur IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Harrison yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Kalbar juga menyatakan komitmen netralitasnya dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 2024.
“Saya berkomitmen menjaga netralitas dalam pemilu sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan,” kata pria kelahiran Palembang, 8 Agustus 1966 ini.
Selain melantik Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson Azroi, Mendagri juga melantik delapan penjabat gubernur lainnya yakni Bey T. Machmuddin sebagai Pj Gubernur Jawa Barat, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah, Mayor Jenderal TNI (Purn) Hassanudin sebagai Pj Gubernur Sumatera Utara, Irjen Pol. Sang Made Mahendra Jaya sebagai Pj Gubernur Bali.
Berikutnya, Ridwan Rumasukun sebagai Pj Gubernur Papua, Ayodhia Kalake sebagai Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur, Andap Budhi Revianto sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bachtiar Baharuddin sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023