Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam mengingatkan dan meminta masyarakat di daerah setempat untuk tetap waspada terkait masalah pertanahan yang masih menjadi perhatian serius di wilayah ini.
"Untuk itu kita melaksanakan sosialisasi Program Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan Tahun 2023 untuk mengantisipasi sengketa pertanahan yang masih banyak terjadi di kabupaten ini," kata Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam di Sungai Raya, Minggu.
Yusran Anizam merasa bersyukur atas prestasi Kabupaten Kubu Raya yang telah diakui secara nasional, tetapi ia juga menegaskan bahwa prestasi tersebut tidak boleh membuat kita lengah atau puas diri. Salah satu tantangan yang masih perlu diatasi adalah masalah pertanahan.
Untuk menghadapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah merancang dua program khusus, yaitu program penyelesaian sengketa tanah garapan dan program pengelolaan tanah kosong.
Yusran Anizam menjelaskan, lahan merupakan potensi daerah yang harus dikelola dengan baik. "Kubu Raya memiliki luas wilayah mencapai 855 ribu hektare dengan 43 pulau dan sungai serta parit yang sangat banyak," katanya.
Yusran Anizam juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi berbagai tipe permasalahan pertanahan, termasuk masalah penguasaan dan kepemilikan tanah yang seringkali menghasilkan konflik antara korporasi dan masyarakat, serta masalah tumpang tindih batas dan bidang tanah.
"Kami telah mencatat beberapa jenis permasalahan ini dan kami berupaya untuk mediasi dan penyelesaiannya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rasau Jaya I, Suwono, menyambut baik kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Menurutnya, sosialisasi ini merupakan forum komunikasi yang sangat berharga antara warga dan pemerintah daerah.
"Dengan adanya forum ini, pertanyaan, kendala, dan keluhan warga terkait masalah lahan dapat diajukan langsung kepada pihak yang berwenang," ujarnya dengan senang hati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Untuk itu kita melaksanakan sosialisasi Program Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan Tahun 2023 untuk mengantisipasi sengketa pertanahan yang masih banyak terjadi di kabupaten ini," kata Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam di Sungai Raya, Minggu.
Yusran Anizam merasa bersyukur atas prestasi Kabupaten Kubu Raya yang telah diakui secara nasional, tetapi ia juga menegaskan bahwa prestasi tersebut tidak boleh membuat kita lengah atau puas diri. Salah satu tantangan yang masih perlu diatasi adalah masalah pertanahan.
Untuk menghadapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah merancang dua program khusus, yaitu program penyelesaian sengketa tanah garapan dan program pengelolaan tanah kosong.
Yusran Anizam menjelaskan, lahan merupakan potensi daerah yang harus dikelola dengan baik. "Kubu Raya memiliki luas wilayah mencapai 855 ribu hektare dengan 43 pulau dan sungai serta parit yang sangat banyak," katanya.
Yusran Anizam juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi berbagai tipe permasalahan pertanahan, termasuk masalah penguasaan dan kepemilikan tanah yang seringkali menghasilkan konflik antara korporasi dan masyarakat, serta masalah tumpang tindih batas dan bidang tanah.
"Kami telah mencatat beberapa jenis permasalahan ini dan kami berupaya untuk mediasi dan penyelesaiannya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rasau Jaya I, Suwono, menyambut baik kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Menurutnya, sosialisasi ini merupakan forum komunikasi yang sangat berharga antara warga dan pemerintah daerah.
"Dengan adanya forum ini, pertanyaan, kendala, dan keluhan warga terkait masalah lahan dapat diajukan langsung kepada pihak yang berwenang," ujarnya dengan senang hati.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023