Bagnaia berhasil naik podium setelah finis di P3 di belakang Jorge Martin (Prima Pramac) dan Marco Bezzecchi (Mooney VR46), baik di balapan Sprint maupun balapan utama yang digelar di Sirkuit Misano, Italia, tersebut.
"Itu adalah akhir pekan yang sulit, tapi kami berhasil mencapai tujuan yaitu finis di posisi lima besar di kedua balapan," ungkap Bagnaia, dikutip dari keterangan resmi Ducati Corse, Senin.
"Seminggu yang lalu, kami kesulitan, dan sulit untuk mempertimbangkan balapan akhir pekan seperti ini, jadi kali ini adalah hal maksimal yang bisa kami lakukan... Saya sangat senang dan bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan," ujarnya menambahkan.
Bagnaia masih menduduki puncak klasemen sementara dengan keunggulan 36 dan 65 poin atas dua rivalnya tersebut musim ini.
Di sisi lain, pembalap yang akrab disapa Pecco itu mengatakan balapan kali ini sangat spesial baginya karena ia membalap di kampung halamannya, serta mengenakan livery dan seragam Ducati spesial sebagai penghormatan atas tim pabrikan Italia tersebut.
Saat disinggung mengenai jalannya balapan, Pecco tak mengelak bahwa ia cukup kesulitan untuk memegang kendali karena masih merasakan sakit di bagian kakinya.
Pecco sendiri terbentur keras dengan aspal setelah mengalami highside yang parah dan kakinya ditabrak oleh pembalap lain saat melakoni babak utama MotoGP Catalunya, Spanyol, dua pekan lalu.
Pembalap itu pun berhasil lolos dari kecelakaan tersebut hanya dengan beberapa luka memar, namun tidak mengalami patah tulang.
"Saya mencoba untuk tetap bersama (Jorge) Martin selama mungkin, tapi kaki saya -- kenyataan bahwa saya berkendara hanya dengan tangan dan tekanan ban depan tidak memungkinkan saya untuk melakukannya," kata dia.
"Saat itu dimulai terlalu sulit, saya harus memberikan sedikit celah kepada Bezzecchi, dan saya hanya mencoba di dua atau tiga lap terakhir agar tidak memberikan kesempatan kepada (Dani) Pedrosa untuk menyalip saya," imbuhnya.
Sementara itu, putaran MotoGP selanjutnya akan bergulir di Sirkuit Internasional Buddh, India, pada 22-24 September.
"Kami akan berangkat ke India untuk balapan di mana secara fisik saya akan berada dalam kondisi yang lebih baik, dan kami akan berusaha mencetak lebih banyak poin untuk kejuaraan dunia," kata Pecco.
Tim balap Mooney VR46 mengonfirmasi bahwa Luca Marini akan tetap bersama skuad untuk musim MotoGP 2024, demikian laporan resmi MotoGP, Jumat.
“Bertahan di Mooney VR46 pada tahun 2024 bagi saya adalah pernyataan tentang kepercayaan pada kelompok kerja yang sangat erat, yang telah mempercayai saya selama bertahun-tahun,” kata Marini.
Bergabung dengan tim Moto2 pada tahun 2018, Marini menghubungkan momen-momen penting dalam karier olahraganya dengan tim ini. Podium pertamanya diraih di GP Jerman 2018, dan pada tahun yang sama, ia menempati posisi kedua di Kejuaraan Dunia kelas menengah.
Saat ini berada di posisi ketujuh dalam klasemen keseluruhan (125 poin), dan Marini dinilai merupakan salah satu pembalap paling solid di MotoGP. Selalu berada di posisi 10 besar, pembalap Italia itu mengklaim P2 di balapan utama MotoGP Amerika, ditambah P3 di balapan Sprint MotoGP Argentina.
Ia mengatakan tidak sabar untuk kembali berpasangan dengan Marco Bezzecchi bersiap untuk musim ketiga berturut-turut di Mooney VR46 untuk kelas MotoGP.
“Menjadi salah satu protagonis musim 2024, memperjuangkan gelar juara sebagai pebalap dan tim tentu saja merupakan ambisi yang nyata,” ujar Marini.
Sementara itu, Direktur Tim Mooney VR46 Alessio Salucci mengatakan Marini adalah seorang pekerja keras, selalu presisi, fokus pada detail dan ini merupakan nilai tambah yang nyata di MotoGP saat ini.“Cepat, konstan, dan sangat solid, dan saya berharap dia bisa melakukan yang terbaik di sisa balapan ini dan di masa depan,” kata Salucci. Baca berita selengkapnya: Luca Marini pilih bertahan dengan Mooney VR46 sampai 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023