Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) Prof. drg .Suryono, S.H., M.M., Ph.D., berpendapat seseorang menyikat gigi boleh lebih dari dua kali dalam sehari asalkan caranya benar.
"Harus benar. Kebanyakan dari masyarakat kalau gosok gigi memilih sikat gigi kadang salah, bulunya kadang terlalu keras," ujar Suryono dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang digelar daring, Selasa.
Menurut Suryono, selain pemilihan bulu sikat, tekanan saat menyikat gigi juga perlu menjadi perhatian. Dia mengatakan menyikat gigi dengan tekanan sangat kuat dapat mengakibatkan gusi menjadi turun dan email gigi terkikis.
"Jadi, harus, yang paling tidak, bulu sikatnya lembut atau sedang. Lalu tenaganya diatur," kata dia.
Baca juga: 647 pelajar sikat gigi serentak pada peringatan HKGN 2022 di Ketapang
Dia berpendapat menyikat gigi tanpa tekanan keras asalkan dilakukan dengan benar pasti akan mampu membersihkan plak atau kotoran yang menempel pada permukaan gigi. Kemudian, saat menyikat sebaiknya setiap dua gigi yang artinya tak harus mencapai seluruh bagian gigi dalam sekali menyikat.
"Mungkin dua gigi dua gigi. Lamanya tergantung susunan gigi geligi, bagi yang susunan gigi geliginya tidak rapi ya tentu akan lebih butuh waktu lama. Kalau yang rapi mungkin lebih cepat," tutur Suryono.
Suryono mengatakan termasuk sosok yang menyikat gigi lebih dari dua kali dalam sehari karena menyertakan menyikat giginya usai makan siang. Dia membawa sikat gigi di kantongnya setiap bepergian.
"Saya setiap bepergian selalu bawa sikat gigi di kantong. Ini memang jadi kebiasaan yang harus masyarakat lakukan. Orang Jepang sehabis makan siang gosok gigi. Kalau di tempat kita, edukasinya sehari dua kali," kata dia.
Dia merujuk kajian yang pernah dia lakukan di salah satu pondok pesantren terkait kebiasaan menyikat gigi menemukan bahwa indeks radang gusi turun pada mereka yang rutin menyikat gigi sebelum wudhu atau sholat (lima kali sehari) dibandingkan partisipan yang menyikat gigi dua kali sehari yakni usai sarapan dan sebelum tidur.
Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono mengajak orang tua atau masyarakat di kota itu agar terus mengedukasi anak-anaknya akan pentingnya menyikat gigi bagi kesehatan.
"Kesehatan gigi sudah harus dirawat sejak dini, karena dengan gigi dan mulut yang sehat, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih higienis dan bergizi," kata Edi Rusdi Kamtono saat menghadiri peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2022 di Pontianak, Senin.
Sementara itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Pontianak menggelar sikat gigi massal yang melibatkan 1.000 siswa SD se-Kota Pontianak. Sikat gigi serentak secara seremonial digelar di lapangan Universitas Panca Bhakti Pontianak.
Edi menjelaskan dengan menggosok gigi secara rutin setiap hari, anak-anak akan lebih sehat. "Terutama kebiasaan pola hidup sehat dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, saat pagi dan malam hari sebelum tidur," ujarnya.
Dia mendukung dan mengapresiasi PDGI Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar yang menginisiasi gerakan sikat gigi massal yang melibatkan siswa-siswi SD. Baca selengkapnya: Edi Kamtono ajak orang tua edukasi anak pentingnya sikat gigi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Harus benar. Kebanyakan dari masyarakat kalau gosok gigi memilih sikat gigi kadang salah, bulunya kadang terlalu keras," ujar Suryono dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang digelar daring, Selasa.
Menurut Suryono, selain pemilihan bulu sikat, tekanan saat menyikat gigi juga perlu menjadi perhatian. Dia mengatakan menyikat gigi dengan tekanan sangat kuat dapat mengakibatkan gusi menjadi turun dan email gigi terkikis.
"Jadi, harus, yang paling tidak, bulu sikatnya lembut atau sedang. Lalu tenaganya diatur," kata dia.
Baca juga: 647 pelajar sikat gigi serentak pada peringatan HKGN 2022 di Ketapang
Dia berpendapat menyikat gigi tanpa tekanan keras asalkan dilakukan dengan benar pasti akan mampu membersihkan plak atau kotoran yang menempel pada permukaan gigi. Kemudian, saat menyikat sebaiknya setiap dua gigi yang artinya tak harus mencapai seluruh bagian gigi dalam sekali menyikat.
"Mungkin dua gigi dua gigi. Lamanya tergantung susunan gigi geligi, bagi yang susunan gigi geliginya tidak rapi ya tentu akan lebih butuh waktu lama. Kalau yang rapi mungkin lebih cepat," tutur Suryono.
Suryono mengatakan termasuk sosok yang menyikat gigi lebih dari dua kali dalam sehari karena menyertakan menyikat giginya usai makan siang. Dia membawa sikat gigi di kantongnya setiap bepergian.
"Saya setiap bepergian selalu bawa sikat gigi di kantong. Ini memang jadi kebiasaan yang harus masyarakat lakukan. Orang Jepang sehabis makan siang gosok gigi. Kalau di tempat kita, edukasinya sehari dua kali," kata dia.
Dia merujuk kajian yang pernah dia lakukan di salah satu pondok pesantren terkait kebiasaan menyikat gigi menemukan bahwa indeks radang gusi turun pada mereka yang rutin menyikat gigi sebelum wudhu atau sholat (lima kali sehari) dibandingkan partisipan yang menyikat gigi dua kali sehari yakni usai sarapan dan sebelum tidur.
Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono mengajak orang tua atau masyarakat di kota itu agar terus mengedukasi anak-anaknya akan pentingnya menyikat gigi bagi kesehatan.
"Kesehatan gigi sudah harus dirawat sejak dini, karena dengan gigi dan mulut yang sehat, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih higienis dan bergizi," kata Edi Rusdi Kamtono saat menghadiri peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2022 di Pontianak, Senin.
Sementara itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Pontianak menggelar sikat gigi massal yang melibatkan 1.000 siswa SD se-Kota Pontianak. Sikat gigi serentak secara seremonial digelar di lapangan Universitas Panca Bhakti Pontianak.
Edi menjelaskan dengan menggosok gigi secara rutin setiap hari, anak-anak akan lebih sehat. "Terutama kebiasaan pola hidup sehat dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, saat pagi dan malam hari sebelum tidur," ujarnya.
Dia mendukung dan mengapresiasi PDGI Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar yang menginisiasi gerakan sikat gigi massal yang melibatkan siswa-siswi SD. Baca selengkapnya: Edi Kamtono ajak orang tua edukasi anak pentingnya sikat gigi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023