Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 16-17 September 2023.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat, mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, perairan barat Kepulauan Selayar, dan perairan selatan Merauke," katanya.
Kondisi itu, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Sumatera Barat, Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan Masalembo, perairan selatan Kalimantan, Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kota Baru, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau hingga Wakatobi.
Kemudian, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, perairan Kepulauan Banggai hingga Kepulauan Sula, Samudera Pasifik utara Halmahera, Laut Maluku bagian selatan, Laut Seram, perairan Kupang-Pulau Rote, perairan Pulau Buru-Pulau Seram-Pulau Ambon, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Babar, perairan utara Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, perairan Sorong, perairan Fak-fak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats, dan perairan Yos Sudarso-Merauke.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.
Sementara untuk gelombang di kisaran 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga NTB.
"Kami minta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.
Ia juga meminta masyarakat agar selalu memerhatikan keselamatan pelayaran, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada potensi gelombang tinggi dua hari ke depan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat, mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, perairan barat Kepulauan Selayar, dan perairan selatan Merauke," katanya.
Kondisi itu, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Sumatera Barat, Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan Masalembo, perairan selatan Kalimantan, Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kota Baru, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau hingga Wakatobi.
Kemudian, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, perairan Kepulauan Banggai hingga Kepulauan Sula, Samudera Pasifik utara Halmahera, Laut Maluku bagian selatan, Laut Seram, perairan Kupang-Pulau Rote, perairan Pulau Buru-Pulau Seram-Pulau Ambon, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Babar, perairan utara Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, perairan Sorong, perairan Fak-fak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats, dan perairan Yos Sudarso-Merauke.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.
Sementara untuk gelombang di kisaran 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga NTB.
"Kami minta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.
Ia juga meminta masyarakat agar selalu memerhatikan keselamatan pelayaran, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada potensi gelombang tinggi dua hari ke depan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023