Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga di sejumlah wilayah di Indonesia agar mewaspadai potensi hujan lebat pada Senin.

Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, Senin, daerah yang harus mewaspadai hujan lebat dengan intensitas lebih dari 50 milimeter per hari adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, dan Jambi.

Daerah lain yang juga harus mewaspadai adanya potensi hujan lebat adalah Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Selain hujan lebat, beberapa wilayah turut berpotensi diterjang angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam seperti Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

Hujan disertai kilat dan petir pun diperkirakan menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Meskipun terdapat potensi hujan lebat hingga angin kencang, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau karena fenomena El Nino di Samudera Pasifik terutama angin Mosun Australia.

"Awal musim hujan diprediksi akan terjadi pada November 2023, tetapi karena tingginya keragaman iklim di Indonesia maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah," katanya.

Seiring dengan adanya musim kemarau yang berkepanjangan hingga membuat sejumlah daerah kekeringan, Kementerian Agama pun turut mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Masih adanya musim kemarau di beberapa daerah pada akhirnya memunculkan peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama di Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 16-17 September 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat, mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-30 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, perairan barat Kepulauan Selayar, dan perairan selatan Merauke," katanya.

Kondisi itu, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Sumatera Barat, Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan Masalembo, perairan selatan Kalimantan, Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kota Baru, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau hingga Wakatobi.

Kemudian, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, perairan Kepulauan Banggai hingga Kepulauan Sula, Samudera Pasifik utara Halmahera, Laut Maluku bagian selatan, Laut Seram, perairan Kupang-Pulau Rote, perairan Pulau Buru-Pulau Seram-Pulau Ambon, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Babar, perairan utara Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, perairan Sorong, perairan Fak-fak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats, dan perairan Yos Sudarso-Merauke.

Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.Baca berita selengkapnya: Waspada potensi gelombang tinggi dua hari ke depan
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023