Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, mengimbau masyarakat mewaspadai perkembangbiakan mikroorganisme penyebab penyakit, seperti virus dan bakteri, akibat perubahan kondisi lingkungan dampak musim hujan.
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Rabu, mengatakan genangan air yang terbentuk akibat hujan dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti demam berdarah.
Penyakit yang sering muncul pada musim hujan ialah infeksi saluran pernapasan akut, demam berdarah, lestospirosis, diare, penyakit kulit, hingga malaria.
"Maka itu masyarakat Kota Tangerang harus memahami penyakit dan risikonya, sehingga bisa lebih peduli untuk menjaga kesehatan pada musim hujan,” katanya.
Ia menuturkan selama musim hujan terjadi peningkatan kelembapan udara, suhu cenderung lebih rendah, dan intensitas sinar matahari berkurang. Karena itu perubahan kondisi lingkungan tersebut selama musim hujan dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan manusia, sehingga perlu waspada dalam menjaga kesehatan tubuh.
Masyarakat pun disarankan memperkuat sistem imun dengan konsumsi makanan kaya vitamin C dan E seperti jeruk, stroberi, bayam, dan kacang-kacangan. Selain itu tidur yang cukup minimal 7-8 jam sehari untuk orang dewasa serta mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi atau meditasi.
Kemudian, lanjut dia, menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan secara teratur memakai sabun dan air mengalir, mandi dua kali sehari terutama pasca kehujanan, jaga kebersihan kuku, dan gunakan hand sanitizer jika tidak ada akses air dan sabun.
Selain itu konsumsi makanan sehat dan bergizi seperti perbanyak sayur dan buah segar, pilih makanan yang dimasak dengan matang, hindari makanan yang dijual di pinggir jalan yang kebersihannya diragukan, konsumsi makanan hangat untuk menjaga suhu tubuh.
"Olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dengan lakukan olahraga ringan di dalam ruangan seperti yoga atau senam. Tak lupa selalu siap menghadapi hujan dapat mencegah risiko sakit, seperti payung atau jas hujan, pakaian ganti dan sepatu anti air," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan pada angin kencang, sambaran petir, pohon tumbang, genangan air dan banjir yang berlaku pada 7-9 Januari 2025.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar di Tangerang mengatakan pada 7 Januari potensi hujan terjadi di sebagian wilayah delapan kota/kabupaten di Provinsi Banten termasuk Kota Tangerang.
Lalu pada 8 Januari terjadi di tujuh sebagian wilayah di Banten, termasuk Kota Tangerang dan pada 9 Januari di Kabupaten Lebak bagian Utara.