Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menambah unit Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mendukung operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi prioritas penanganan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya menyiagakan 10 unit fixed wing untuk mendukung operasi TMC.

"BNPB sudah menyiagakan 10 unit fixed wing untuk mendukung operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk empat kawasan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah," ujar Abdul.

Abdul mengatakan operasi TMC di provinsi prioritas tersebut telah dilakukan sejak tiga bulan lalu.

Namun pasca-Rapat Terbatas (Ratas) Mitigasi Dampak Fenomena El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/10), yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, jumlah unit TMC ditambah dari empat menjadi sepuluh.

Sebelumnya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut pihaknya bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain juga melakukan operasi udara dengan cara TMC untuk memperkuat pemadaman dan juga menunjang keperluan lainnya.

Hingga Selasa (3/10) BNPB sudah melaksanakan 244 kali modifikasi cuaca dengan jumlah garam yang sudah disebar adalah 341.580 kg.

Sudah hampir dua bulan terakhir, TMC dilaksanakan terus-menerus di Riau, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

Baca juga: Pemerintah mengoptimalkan TMC mengatasi karhutla di Kalimantan Barat
 

 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) berhasil mengurangi titik panas, salah satu tanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) selama September 2023.
 
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, menjelaskan keberhasilan TMC karena paparan awan konvektif yang berpotensi menjadi hujan cukup bagus dan banyak di wilayah tersebut.
 
“Bantuan teknologi modifikasi cuaca dari BNPB berhasil mengurangi titik panas di Kalbar secara signifikan hingga jumlahnya menjadi 22.120 titik pada September 2023,” kata dia. 
 
Data BNPB pada Agustus 2023 menunjukkan jumlah titik panas di Kalbar mencapai 49.592 titik.
 
Ia mengatakan Kalbar salah satu di antara enam provinsi prioritas mendapatkan bantuan TMC karena secara rutin masuk wilayah rawan karhutla. Baca juga: TMC berhasil kurangi titik panas di Kalbar




 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023