Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa pemerintah mengoptimalkan pengoperasian teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Kalimantan Barat.
"Operasi TMC bertujuan tidak hanya mematikan titik api kebakaran hutan dan lahan sebagai sumber bencana kabut asap, tetapi juga untuk menjaga kelembaban tanah gambut agar tidak sampai menjadi kering dan mengisi kubah-kubah gambut," kata Budi.
Berdasarkan data Sipongi+ KLHK, kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat paling luas terjadi di Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Sintang, dan Sanggau. Hingga Juli 2023, luas hutan dan lahan yang terbakar di Kalimantan Barat mencapai 12.537 hektare.
KLHK telah mengerahkan personel manggala agni ke lokasi-lokasi yang mengalami kebakaran untuk memadamkan api. Selain itu, KLHK juga menurunkan air secara langsung dari helikopter melalui water bombing di Kalimantan Barat.